3. Antara Lupa dan Tidak Tau.

28.2K 2K 15
                                    



"Banyak orang berbondong - bondong mencari perhatian orang yang dia suka, biar mereka peka dan menjadi miliknya. "

"Tapi Kamu, malah mencari perhatian-Nya, dan ternyata Dia beri yang tidak hanya peka tapi juga siap berumah tangga. "

17 Tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


17 Tahun lalu...

"Assalamualaikum, Azzam." panggil anak laki-laki di depan pintu rumah temannya itu.

"Kumcalam (wa'alaikumsalam)" sahut gadis kecil dari dalam rumah, dengan menggunakan rok tutu pink favoritnya dan menyeret telinga dari boneka kelinci.

"Bang Cam, Bang Cam ada olang!(orang)" jerit gadis kecil tadi di sebalik pintu, tangan mungilnya tak sampai untuk menarik ganggang pintu rumahnya sendiri. Sedangkan anak laki-laki di luar sana hanya bisa tersenyum mendengar ocehan gadis kecil di dalam.

"Iya sebentar Dek." —Azzam anak laki-laki yang di cari-cari pun muncul dengan kaos bola yang dikenakannya, Membuka pintu dan mempersilahkan masuk anak laki-laki tadi.

"Ayo masuk Raf, di tungguin dari tadi." ajak Azzam.

"Bang Acaf macuk." gadis kecil tadi meraih tangan anak laki-laki yang tengah berdiri di luar itu.

"Tadi bantuin Ummi dulu di rumah, Zam." Sahutnya —Ashraf.

"Bang Acaf main cama Aca ya?" Gadis kecil itu menuntun Ashraf untuk duduk di karpet pink di ruang keluarganya yang penuh dengan mainan anak perempuan di sana.

"Bang Ashraf kesini mau main sama Abang, Annasya Syafa Nafeeza. Bukan mau main sama kamu." tutur sang Abang —Azzam.

Dua anak laki-laki itu mulai asik dengan stick playstation di tangannya masing-masing, Annasya si gadis kecil itu hanya dapat memajukan bibirnya dan terduduk di sisi karpet memperhatikan dua anak laki-laki itu bersorak sambil menatap layar televisi.

"Asya sini duduk Abang ajarin mainnya." ajak Ashraf sambil menepuk pangkuannya. Ashraf adalah anak tunggal, karna itu ia sangat menyayangi adik temannya satu ini.

Dengan wajah berseri-seri gadis kecil itu berjalan menghampiri Ashraf dan duduk di pangkuannya, Ashraf pun menerangkan tentang tombol-tombol yang ada pada stick miliknya. Gadis itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya namun tidak mengerti sama sekali.

"Bang Acaf kenapa cemuanya lali-lali? (Lari-lari)"

"Bang Cam jangan kejal (kejar) Bang Acaf."

DOSEN KILLER [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang