15 - Prasangka

29.9K 2K 127
                                    

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa."(Al-Hujurat: 12)

Tiga hari sudah Anna tinggal dirumah orangtuanya karena Ashraf kembali mendapat tugas keluar kota bersama rekan-rekan dosennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari sudah Anna tinggal dirumah orangtuanya karena Ashraf kembali mendapat tugas keluar kota bersama rekan-rekan dosennya. ia tak mengizinkan Anna bermalam sendirian dirumah mereka. 

Walau baru beberapa bulan lalu mereka resmi menikah, Anna sudah merasakan rindu jika ditinggal beberapa hari saja oleh sang suami. Ada perasaan kosong tak bisa melihat Ashraf pada jarak pandangnya dalam satu hari. 

"Ma, nanti Anna mau ke kafe biasa ya sama temen-temen ?" ucap Anna pada Diana yang sedang fokus pada majalah dipangkuannya. 

"Baliknya nanti hati-hati, jangan kelamaan dijalan nanti malah magrib dijalan." pesan Diana. "Siap, Mama." Anna mendaratkan kecupan kilat di pipi Diana sebelum melesat menuju kamarnya dilantai dua. 

"Jangan lupa izin sama Suami kamu juga, Na!" ujar Diana yang menggeleng melihat tingkah putri bungsunya itu. 

"Iya, maah!" sahut Anna setengah berteriak dari dalam kamarnya. 

Setibanya di dalam kamar, Anna mengambil handphone nya yang berada di meja belajar. Mencari kontak Ashraf 'perfect husband💕' membaca nama kontaknya saja sudah membuatnya membayangkan wajah tampan Ashraf yang sedang dirindukannya.

Tak menunggu waktu lama, panggilan dari Anna segera di jawabnya.

"Assalamualaikum, Sayang." ujar Ashraf dari sebrang sana, panggilan baru yang cukup membuat akal sehat Anna terbang sesaat, terdengar sayup-sayup sorakan dari dosen lain disana.

"A.. waalaikumsalam Mas." Anna mati-matian berusaha untuk tidak terdengar seperti sedang gugup.

'Ini hanya via telfon, bukan sedang berhadapan langsung dengannya ! Kuatkan dirimu Anna !' 

"Ada apa? Kamu udah makan siang?" 

"Anna udah makan tadi bareng Mama, Mas udah makan siang ? Lagi dimana ?"

"Udah, tadi makan siang sama dosen lain di luar, lagi bersiap mau ke gedung rektorat kampus ini ada rekan alumni yang mau Hasby temui sebentar katanya."

"Jangan kecapean. Mas, nanti Anna mau keluar sama teman-teman ke kafe biasa boleh?"

"Iya sayang, hati-hati nanti perginya. Jangan balik kesorean, kabari Saya kalau ada apa-apa." pesannya.

"Iya, Mas. Anna siap siap dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah menutup telfonnya Anna bersiap-siap mengganti pakaian dengan suasana hati yang riang. "Kenapa terasa bahagia gini ya ?" Ucap Anna pada dirinya. 

'Aku takut jika kebahagiaan ini adalah salah satu bentuk cobaan untukku.'

Nikmat adalah cobaan, kesulitan adalah ujian. Kedua-duanya adalah sunnatullah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOSEN KILLER [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang