10. Saya Terima Nikahnya

32.3K 2.1K 22
                                    


"Kau tak akan bisa menggenggam tanganku sebelum kau menggenggam tangan Ayahku dan berucap saya terima nikahnya..."

Kemarin malam adalah pertemuan keluarga Anna dan Ashraf untuk membicarakan tanggal pernikahan yang akan diselenggarakan, Ashraf tak ingin menunggu lebih lama dan Anna tidak ingin mengadakan acara yang meriah, hanya acara sederhana yang mengundang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemarin malam adalah pertemuan keluarga Anna dan Ashraf untuk membicarakan tanggal pernikahan yang akan diselenggarakan, Ashraf tak ingin menunggu lebih lama dan Anna tidak ingin mengadakan acara yang meriah, hanya acara sederhana yang mengundang keluarga dan beberapa rekan juga sahabat masing-masing.

Persiapan yang tidak begitu menyita waktu Anna juga Ashraf, kini undangan pernikahan mereka sudah berada ditangan Anna. Ia berencana untuk memberikannya pada sahabat-sahabatnya.

Anna membuat janji pertemuan dengan Kinah, Hani dan Kiki di cafe milik Ashraf. Bagaimana terkejutnya ekspresi mereka sudah tergambar dibenak Anna.

Satu persatu sahabatnya tiba dan mengambil duduk dimeja yang menghadap pada halaman depan cafe ini.

Anna kebingugan bagaimana memulai perbincangan ini dan menyerahkan undangan pada para sahabatnya, disela-sela candaan gurauan mereka Anna memberanikan diri, "tanggal 14 besok ada acara di rumah, kalian semua datang ya ?" Ujar Anna.

"Enak nih, ada banyak makanan berarti ?" Tanya Kiki.

Anna mengangguk mantap mendengar ucapan Kiki. "Dalam rangka apa, Na ? Acara keluarga ?" Tanya Kinah.

Anna mulai gelagapan memikirkan apa yang akan dia jawab, "hmm bisa dibilang acara -dua keluarga ?"

"Ada dua keluarga bikin acara di rumah kamu, Na ?" Tanya Kiki polos.

"Iya, Ki."

"Keluarga Papa Mama kamu, Na ?" Tanya Kinah lagi.

"Atau keluarga Bang Azzam ? Aqiqah Alvin kan udah pernah diadain."ujat Hani tak kalah antusias.

"Terus acara apaan, Na ?" Tanya Kinah mulai geram.

Anna berhasil membuat teman-temannya menggeram akibat ulahnya. Diletakkannya undangan berwarna cream maroon itu dimeja. "Undangan ? Punya siapa ini, Na ?" Tanya Kiki disebelahnya. "Ashraf dan Anna ?"

"Ini Pak Ashraf yang idola kamu, Na ? Menikah sama Anna ?" Tanya Kiki lagi.

"Kamu gapapa'kan, Na ?" Ujar Kinah. "Ah, niat banget kamu bikin undangan begini sama Pak Ashraf, Na." Ujar Hani.

"Mereka benar-benar tidak percaya ?" Fikir Anna.

"Ini serius, Pak Ashraf mengkhitbah aku awal bulan ini. Dan-aku terima." Ujar Anna. Suara histeris ketiga temannya menarik perhatian pelanggan cafe itu.

DOSEN KILLER [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang