14. Protektif dan Posesif

30.8K 2K 83
                                    


"Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istri. "
[HR. At-Tirmidzi, Ahmad & Ibnu Majah]

Diana sudah kembali kerumah setelah beberapa hari ia dirawat di Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diana sudah kembali kerumah setelah beberapa hari ia dirawat di Rumah Sakit. Anna berencana menginap dirumah orangtuanya beberapa hari kedepan karena Ashraf  melakukan perjalanan dinas keluar kota bersama para dosen dan staf fakultas.

"Mas, nanti Anna mau ke butik Mama, boleh?" Tanya Anna sembari membawa secangkir air minum pada Ashraf yang sedang bersantai di sofa.

"Boleh, nanti Saya yang antar. "

"Emang Mas lagi gak sibuk? Anna bisa naik taksi kok. "

"Saya yang antar, Asya." jawabnya sambil memutar bola matanya menatap kearah sang istri, "sekalian belanja buat isi kulkas kamu tuh yang mulai sepi." tambahnya.

"Yaudah Anna ke belakang dulu." Anna berbalik kembali menuju dapur  Namun Ashraf menahan tangan kanan istrinya itu, refleks Anna pun menoleh menatap kearah Ashraf.

"Kenapa, Mas?"

"duduk sini." Ucapnya menepuk sofa di sebelahnya.

Anna mengikuti perintah Ashraf untuk duduk tepat di sebelahnya. "Mau ngapain?" Tanya Anna memposisikan duduknya menghadap pada Ashraf.

"Tolong pijitin Saya." Ashraf mengurkan lengan kanannya pada Anna.

'Astagfirullah! Selama ini aku bahkan gak pernah menawarkan diri untuk memijitnya.'

Anna menyesali dirinya yang acuh terhadap suamjnya, padahal Diana Ibunya kerap mempertontonkan pada Anna bagaimana dia memberikan perhatian pada Evan suaminya. Anna bahkan kerap ikut andil dalam memijit Evan Sang Ayah jika sedang bersantai di rumah mereka.

'Maafin Anna. Anna gak pernah kasih perhatian penuh.' Bisik Anna dalam hati.

Dimulai dari bagian lengan atas Ashraf, jari jemari Anna tampak seperti pensil diatas otot lengan suaminya, "besar banget." gumam Anna.

"Kamu yang kekecilan." sahut Ashraf yang mendengar bisikan Anna barusan.

Raut wajah yang menggemaskan menurut Ashraf itu pun terlukis diwajah Anna, gadis itu memajukan bibirnya dan melirik tajam pada dirinya. "Mas yang kegedean kenapa jadi Anna yang salah."

"Saya gak nyalahin kamu, kenyataannya memang kamu yang kecil."

"Mas kejam banget bilang Anna kecil, kecil gini juga Anna kuat." ujar Anna membela diri. "Kuat makan?" Sahut Ashraf meledek.

DOSEN KILLER [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang