you

2.6K 343 8
                                    


Aku Park Woojin, keturunan orang terpandang, tampan, artis terkenal, kaya? Yaa kira kira itulah gambaran seorang park woojin dimata orang banyak.

Tpi apakah memiliki semua itu dapat menjamin aku bahagia? Secara fisik yaa, tpi dalam batinku tidak sama sekali.

Dan semakin hancur setelah lelaki brengsek itu membawa wanita jalang sialan. Apakah semudah itu melupakan istri yg setia selama 18 tahun?? Aku mulai membencinya, lelaki brengsek yg status nya adalah ayah ku.

Kemana sosok ayah yg pernah aku rasakan sebelumnya? Yg memberi kasih sayang yg tulus kepada istri dan anaknya? Kini keluarga ku pecah, amat sangat hancur.

Disisi lain aku seorang artis bung, aku tampan, dan siapa yg tak mengenalku? Meskipun ada yg tak mengenalku apakah mungkin org itu terlalu lama tinggal di dalam gua? Para wanita mencintaiku, tpi entah kenapa aku tak pernah melirik mereka cukup mereka yg mencintaiku dan aku berterimakasih. Jika para wanita banyak yg menyukaiku, maka tak sedikit pula para lelaki yg bersikap sebaliknya.

Apakah mereka iri? Padaku? Ayolah bung, tak perlu berlebihan! akupun tak ingin kehidupan ku sendiri.

Akan ku kenalkan, rekan kerja ku kim donghyun. Sejak aku seorang trainee dialah teman pertamaku, sikapnya kalem, dan dapat dipercaya. Dia seperti kakakku sendiri, selalu memberi saran & nasihat.

Dan satu lagi Im Youngmin, dia sangat perhatian padaku. Dia selalu ada untukku, disaat aku kacau, menenangkanku, jga membuat ku nyaman.

Ouh aku hampir melupakan saudara ku sendiri, park jihoon. Aku tidak terlalu dekat dengannya, mengobrol saja sangat jarang. Dia adalah seorang calon manager + kepala chef di salah satu restoran milik lelaki brengsek itu.

Bagaimanapun juga aku tidak akan menganggapnya sebagai ayahku.

**********

Aku terbangun di malam hari, tepatnya pukul 2 pagi. Entah kenapa kini aku tak bisa tidur, aku selalu bermimpi buruk akhir-akhir ini. Tiba-tiba

PRANGGG!!

Sial..

Aku pergi keluar kamar, dan benar saja lelaki brengsek itu sedang bercumbu ria dengan seorang jalang, tepatnya mereka sedang di dapur. "Sayang kau menyenggol gelasnya, jangan terlalu berisik" ujar lelaki tersebut. "Maaf sayang, lagipula kau yg mendorongku" jawab wanita itu.

"Apakah kau terlalu miskin, hingga perlu kau menggoda lelaki itu demi sebuah uang? Hah,, murahan sekali" Woojin yg lantang mengucapkan sindiran terhadap wanita tersebut.

Dan kegiatan cumbu-bercumbu kini terganggu. Mereka shock melihat woojin yg sudah di depan kulkas, mengambil beberapa minuman dengan santainya. "Ahh,, kau bicara apa nak? Apa kau terbangun dan ngigau seperti ini?" ujar ayahnya yg bersikap seolah-olah tidak ada yg terjadi.

Sementara wanita tersebut masih bungkam, dia menahan amarahnya. "Aku? Mengigau? Ahh mungkin kau benar, setelah aku melihat ada jalang lain lgi yg kau ajak kerumah" jwb woojin sinis, dan menatap mereka remeh.

"Ahh,, Ini tidak seperti yg kau lihat nak." Woojin tidak peduli apa yg dikatakan ayahnya, dia pergi dan berkata "terserah, perduli setan! dan bayar lahh wanita murahan itu dengan setimpal. Dia sudah memuaskan nafsumu bukan?" mereka terdiam setelah mendengar perkataan woojin.

Sebelum benar-benar pergi woojin berkata lgi "Dan jangan lupakan, aku bukanlah anakmu lgi Mr.Park" ayahnya benar benar dipermalukan anaknya sendiri kali ini.

Woojin kembali kekamarnya, meminum sojunya hingga habis. Dan melemparkannya pada pintu kamarnya sendiri. Melepas amarahnya yg sedari tadi ia tahan.

"Dia benar-benar brengsek!" gumamnya. Lalu tertidur kembali dengan keadaan yg kacau, ia sangat tertekan. Karena mengingatkannya pda ibunya.



Tbc

Mau dibawa kemana cerita ini~~ smakin lama semakin gaje~

[jinseob] See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang