three

1.7K 231 3
                                    


"Aku pulang" kata hyungseob dengan nada kesal, bersama guanlin. "Mana peralatannya? Eh ada guanlin juga?" Tanya paman. "Iya, hallo paman" jawab guanlin seraya membungkuk 90°.

"Ini, pam" saut hyungseob lalu mendaratkan tubuhnya ke sofa. "Nah sekarang ayo perbaiki kasur mu."

"memangnya kasur hyungseob knp paman?" tanya guan. "Biasa, tdi pagi dia kerasukan" sindiran pamannya.

"Apaan si pam, aku g gitu juga!" hyungseob g mau kalah. "Sudahlah paman, dia lagi mode on" bisik guan. Paman hanya mengangguk paham.

"Kalau begitu aku pulang ya" kata guan. "EEHH MAU KMNA?" teriak hyungseob. "Pulang lah ngapain disini?"

"Jangan pulang dulu ini kasur aku gimana?"

"Dih, napa masalah kasur jdi masalah aku jga?"

"Auu, ahh bantuin aku dulu plz guann" hyungseob mengerjap lucu. Buat guan g tahan pengen culik duh. "Iya udah iyhaa."
Semakin cepat semakin baikkan?.

***********

Ini masih sekitar pukul 11 pagi, dan woojin yg biasanya jarang ada dirumah kini malah sebaliknya. Tanpa ada salam sapaan woojin masuk kerumahnya dengan membanting pintu karna merasa kesal.

Jihoon yg sedang memainkan ponselnya di ruang tamu merasa terusik, "apa kau tidak punya sopan santun sedikitpun?" tanya jihoon.

"Jangan bicara padaku." woojin menjawab dengan singkat yg langsung pergi ke kamarnya. Tapi jihoon tidak menyerah, "Setidaknya tidak dengan membanting pintu." apa sekarang jihoon mulai menantang woojin yg keras kepala itu? Heol, daebak..

Woojin seketika menghentikan langkahnya. "Hahh,, apa sekarang kau mulai jadi cerewet?! Ini rumah ku bung, kau tidak berhak mengatur aku. Dan apa ini alasan mengapa kau tinggal disini?!" woojin pun melanjutkan langkahnya dengan cepat. Jihoon yg terdiam di ruang tamu hanya bisa menghela nafas berat. Anak itu memang keras kepala jihoon, seperti kau baru mengenal dia sejak 1 hari saja. Hufftt,,,

**********

Selesai juga akhirnya kasur hyungseob yg rusak ahh senangnya. Setelah memperbaiki kasurnya hyungseob, Guan langsung pamit karna udah sore juga, dia pun pamit pada paman dan bibi hyungseob.

Lalu hyungseob mengantar guan sampai depan rumah, "Guan, makasih yaa dah mau bantuin. Kmu emang the best." hyungseob tersenyum manis plus memberi 2 jempol buat guan. Digituin doang ama hyungseob, guan langsung ambyar di tempat.

Untung muka-mukanya dia tuh bisa nutupin perasaan dia, padahal dalam hati udah seneng sendiri. "I, iya gpp kok aku juga udah seneng bisa bantu." balas guan sambil garuk tengkuk dia yg g gatel, agak canggung gitu.

"Klo gitu besok anterin lagi yha" Dihh ni anak muji-muji ada udangnya juga -_- "hyung, kerj- hmmp" guan yg mau ngomong malah di sumpel tangan hyungseob. "Jangan ngomong keras-keras napa? Ntar kedengeran tauu!" guan langsung menyingkirkn tangan hyungseob, "ya, iya maaf hyung aku khilaf"

"G mau tau besok anterin lagi ya! Awas klo g!"

"Iya, iya ihh make maksa lgi" celetuk guan.

"Kmu g mau?! G ikhlas hah?!"

"G ihh hyung T^T iya ntar di anterin"

'Pms mode on anjeerr -_-'

Hyungseob langsung ajjh masuk ke rumah, ninggalin guan yg lagi masang helm. Tanpa mereka sadari seseorang tengah memerhatikan mereka dari tadi.

"Hyunnggg!" panggil seseorang di sebrang sana. "Eh, piyak ngapain kamu disini?"

"Ehe, tdi aku g sengaja lewat hyung"

"Piyak mau kemana?"

"Hyung, anterin aku ke toko kue dong."

"Yowdah naek" lampu hijau buat seonho nih..

Di perjalanan, "piyak, toko kuenya yg di mana?"

"Itu tuh, hyung deket kok"
"Eh, btw toko bunga dlu deh hyung"

"Lah, g jadi? Toko bunga agak jauh dari sini."

"Biarin lah hyung, aku mau ngasih bunga ke orang sakit soalnya."

Di toko bunga, seonho beli dua macam bunga. Yg satu buat dia yg satu buat guan. Btw, sebenernya seonho bohong mau ngasih bunga ke orang sakit. Skalian modusin guan ehe~.
"Sekarang mau kerumah sakit?"

"Ngapain ke rumah sakit hyung?"

"Piyak, kmu mau jenguk orang sakit kn? -_-"

"Bukan jenguk hyung, tapi ngasihin bunga."

'Sama ajjh kampreettt' guan kesel tapi di tahan, wajar sih ngomong sama seonho emang gitu. G ngerti dia bisa temenan ama si seonho duhh.

"Dan, orang yg sakit itu g lagi di rumah sakit hyung"

"Emangnya sakit apaan si?"

"Sakit kepala"

'Cepet pulang! Keburu darah tinggi ainq' guan narik nafas panjang.
"Yawdah ayok pulang!"

"Ehh, tunggu hyung"

"Paan-" guan terdiam sesaat saat seonho memberikan bunga tepat di depan muka dia.

"In, ini buat hyung" kata seonho malu-malu.

Guan yg liat seonho malu-malu kucing tersenyum tanpa sadar, dan menerima bunga nya.

"Hmm, makasih yaa" bunga mawar putih pun diterima guan, buat seonho sih perlambang cinta dia yg suci. Eaak

**********

Ditempat berbeda, woojin dan hyungseob langsung mendaratkan tubuh mereka pada kasur yg nyaman.

Woojin mengingat kejadian yg dia alami pagi tadi, dia tak menyangka bisa di gampar orang sembarangan. Begitu pula dengan hyungseob, yg main gampar orarg sembarangan. Hyungseob pikir, itu sih wajar dia kan emosi tdi.

Mengingat kejadian yg sama membuat mereka tambah kesal.

"AIISSHH HARI INI MENYEBALKN!!"

see that? Mereka mengatakan hal yg sama. Hmm emng udah jodoh mungkin yaa wkwkw.



Tbc^^

Maaf, yha aquh cuma bikin 1 chap hari ini. Yg biasanya 2 chap perhari huhu~ 😭

[jinseob] See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang