Menurut orang, anak manajemen itu something. Selain image orang kelas menengah ke atas yang melekat dari jurusan itu, anak manajemen kelihatan lebih santai dan modis dibanding jurusan teknik yang selalu terjun ke lapangan.
Tapi kalau ada yang bilang begitu pada Reza Mahardika Dian, pasti akan langsung dibantah.
Cowok yang dulu berasal dari teknik perminyakan ini akhirnya banting stir setelah menyelesaikan TPB dan menetap selama satu semester menjadi tukang minyak.
Ya, lamest joke ever. Anak teknik perminyakan dikira bakal jadi tukang jual minyak keliling yang langsung dikejar ibu-ibu.
Dan karena Reza sendiri dulu anak teknik, dia jadi tahu betul bagaimana capeknya jadi anak teknik dan anak manajemen.
"Tiap jurusan punya waktu capek dan santai masing-masing. Jalanin jurusan masing-masing aja, nggak usah ngebandingin sama jurusan lain." Begitu kata Reza, anak manajemen yang menjelma jadi ketua BEM* untuk SBM* ini.
(*BEM: Badan Eksekutif Mahasiswa.)
(*SBM: Sekolah Bisnis Manajemen.)
Menurutnya, tugas anak manajemen nggak melulu berurusan dengan laptop dan duduk tenang, capeknya pasti ada. Ditambah dengan tugasnya yang harus mengurus tiap kegiatan dan rajin-rajin bikin laporan, capeknya Reza seakan bertambah.
Bahkan meskipun harus terus berurusan di depan laptop dan komputer, hal itu tetap saja melelahkan.
Selama satu semester menjalani posisinya sebagai ketua, Reza merasa kalau otaknya, matanya, bahkan hatinya butuh piknik.
Terlalu lama bolak balik dari kelas ke kantor seakan membuat laporan dan laptop menjadi jodoh yang paling pas buatnya.
Teman seangkatan sekaligus teman SMP-nya, Hamish, langsung berkomentar, "Nih ya, Ja. Lo tuh lama-lama lebih parah dari Adjie. Dia kayak gitu karena skripsi. Nah lo skripsi aja belum udah kayak gini. Lama-lama Tante Zahra nikahin lo sama laptop tuh."
"Bahkan dulu nyokap mau nikahin gue sama ibu ruko sebelah gara-gara gue dikira beneran mau jadi tukang minyak keliling," balas Reza dengan santainya.
Well, Mama memang pernah mengatakan hal seperti itu pada Reza. Tapi itu pun karena Reza terlalu betah sendiri.
"Lama-lama Mama pasangin kamu sama Bu Hani, Ja. Itu Hamish aja udah bonceng cewek, kamu betah banget sendirian."
"Iya, bonceng cewek. Tapi itu adik iparnya, Ma. Kalau gitu aku entar ajak tetangga aja diboncengin."
"Ja, ih. Serius nih Mama."
Yah, mau seserius apa pun Mama, tetap saja nasib Reza tetap sama. Tetap jadi Ketua BEM yang hidup serba sendiri.
Sebenarnya, Reza juga tidak mau sendiri. Sayangnya orang yang mau Reza jadikan pasangan sudah tidak ada di Bandung.
Cewek yang mau Reza bonceng sedang pertukaran ke Jepang.
Well, Reza is a type of man who won't mind to wait about one or two years. Tapi sayang yang ditunggu rupanya tidak perlu ditunggu lagi.
Karena katanya ceweknya habis dilamar sama teman lama yang rupanya kuliah di Jepang juga.
Reza yang baru berencana menunggu akhirnya gagal. Gagal bahkan sebelum mencoba. Damn hurt, indeed. Itu sebabnya Reza masih sendiri sampai sekarang.
Hanya saja, untuk saat ini alasan sendirinya Reza berubah. Bukan karena cewek yang sudah taken di Jepang itu, tapi karena sekretaris BEM manajemen yang sekarang.
Namanya Natasha Meyra, biasa dipanggil "Nata" oleh Reza. Meskipun sebenarnya, dalam hati Reza diam-diam memanggilnya dengan "Nata masa depannya Reza".
Patah hati karena gagal bahkan sebelum berusaha jelas cukup sakit buat Reza. Tapi ketika hari itu Nata masuk ke dalam kantornya, tersenyum dan memperkenalkan diri sebagai sekretaris BEM SBM yang baru, Reza tahu kalau menjadi Ketua SBM bukan hanya membuat fisiknya capek, tapi hatinya juga.
Capek menahan hasrat untuk menjadikan Nata sebagai hak milik.
Dengan prinsipnya yang "sukses dulu baru pacaran", Reza memutuskan untuk menahan diri, tapi tetap berusaha untuk menjaga Nata agar tidak berpaling ke orang lain.
Karena tahun ini sudah cukup banyak kasus tackling dan cornering di kampus, jadi Reza harus ekstra hati-hati.
Bahkan Nata sendiri sudah tahu bagaimana perasaan Reza padanya. Dan begitu juga Reza.
The fact is, both of them were trying to hold their feelings. Prinsip mereka itu, "mencintai bukan berarti harus memiliki."
Buat keduanya, tidak perlu ada hubungan, yang penting tahu siapa jadi milik siapa nantinya. Dan itu sudah cukup.
"Ta, tunggu ya. Tahun depan setelah aku tamat terus nerusin usaha Papa, aku ke rumah buat lamaran."
Hubungan mereka mungkin kelihatan simple. Tapi nyatanya, menjalani hubungan tanpa status bukanlah hal yang mudah.
Tapi buat seorang Reza Mahardika Dian, selama cewek bernama Natasha Meyra itu ada di sampingnya, everything's gonna be okay.
Because his 'everything' was sitting next beside him.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown (✓)
ChickLit[Short Stories] Love is unknown, but love is not blind. It sees more not less. But because it sees more, it chooses to see less. #121 in ChickLit: 10.14.2017 Started: June 10, 17.