Chapter 7

160 16 0
                                    

William memutar-mutar ballpoint di tangannya dengan senang. Ia tau kalau semua ini akan berjalan sesuai rencananya. Bethany benar-benar tidak berubah. Ia tau Bethany tidak akan bisa melihat orang lain berada dalam posisi sulit karena dirinya. William tau ini dan memanfaatkan hal tersebut.

Ia hanya tidak menyangka keberuntungan benar-benar ada di pihaknya. Reaksi Harold Smith saat melihat lukisan tersebut sama persis seperti yang William bayangkan. Untuk sesaat William sempat khawatir karena semua permainan ini bergantung pada reaksi Harold Smith.

Sebuah ketukan dari pintu ruang kerjanya mengagetkan William.

"Come in," sahutnya formal. Namun saat pintu terbuka dan ia melihat siapa yang datang, sikapnya langsung berubah rileks.

"Apa aku mengganggumu?" tanya suara berat dihadapannya.

"Pertanyaanmu seperti seorang perempuan," cibir William.

"Itu yang namanya basa-basi," pria tersebut dengan nyaman duduk disofa dalam ruang kerja William.

Farrel Theodoric Conary, sahabat William yang sudah ia kenal sejak masih senior high school. Farrel mengenal William hampir sebaik William mengenal dirinya sendiri. Ia bukan tipe orang yang suka banyak mengorek setiap masalah dalam hidup William.

Dan William menyukai orang yang tidak terlalu 'usil' ingin mengorek informasi tentang dirinya. Dan dari segelintir orang tersebut, Farrel adalah salah satunya.

"Aku tersanjung William. Kau kembali ke London tanpa memberitahuku," gerutu Farrel. William hanya tersenyum kecil mendengarnya.

"Kau tau aku kemari bukan untuk bersenang-senang kan?" William berjalan menghampiri Farrel dan ikut duduk di sofa bersama sahabatnya.

"Kau kemari untuk bersenang-senang, Will. Jangan coba-coba menipuku. Bertemu langsung dengan perempuan yang selama ini kau awasi. Apa itu namanya kalau bukan bersenang-senang?"

"Sudah saatnya aku keluar untuk memainkan langsung permainan ini."

"Wanita bukan cuma satu. Kau bisa mendapatkan wanita manapun yang kau inginkan. Kenapa harus repot-repot seperti ini?"

"Tentu saja. Tapi kali ini lebih menantang karena aku harus memutar otak dan mengatur strategi dulu untuk mendekatinya."

"Ah, aku lupa kau tipe yang suka tantangan," kekeh Farrel.

"Tidak ada seorangpun businessman yang tidak suka tantangan."

"Jadi sudah sampai mana kemajuannya?"

"Ia akan tinggal bersamaku nanti."

"You asshole! Kau membuat seorang gadis baik-baik bersedia tinggal serumah denganmu hanya dalam hitungan hari," Farrel berdecak pelan sambil menggelengkan kepalanya. "Mulai kapan?" tanya Farrel lagi.

"Hari ini," William tersenyum miring saat menjawab pertanyaan sahabatnya. Dan Farrel kembali tertawa mendengar jawaban William.

*

Bethany benar-benar merasa lelah selama 2 hari ini. William Isaac Blade berhasil membuat hidupnya menderita hanya dalam waktu kurang dari 2x24 jam. Noah Wyatt, pelayan sekaligus asisten pribadi William segera menyodorkan surat resign bagi Bethany ke Mr.Ethan.

Tentu saja hal ini membuat Bethany dan Mr.Ethan terkejut. Memang benar Bethany sudah menyetujui persyaratan yang diajukan oleh William, tapi ia tidak menyangka kalau dirinya harus mulai menjadi pelayan William secepat ini.

Sekarang Bethany harus berbohong juga kepada ayahnya kalau ia mendapat tawaran pekerjaan di luar kota dan harus segera pindah jika tidak ingin tawaran tersebut hangus. Tentu saja Harold tidak semudah itu ditipu. Ia tau ada sesuatu yang tidak beres dengan anak perempuannya, tapi ia juga sadar kalau Bethany belum mau menceritakannya.

BEASTLY LOVEWhere stories live. Discover now