Chapter 8

199 14 0
                                    

Bethany terbangun dari tidurnya saat hari sudah petang. Ia membuka matanya dan memandang kearah jendela kamarnya yang sekarang menunjukkan kalau hari sudah gelap. Dengan suara khas bangun tidur, ia mendudukkan diri diatas ranjangnya dan memandang sekeliling.

Dalam sepersekian detik, ia baru sadar kalau kamar ini terasa asing karena ini bukan kamar yang selama ini ia tempati di apartemen kecilnya. Kamar ini adalah kamar didalam mansion milik William Isaac Blade. Setelah sepenuhnya sadar, Bethany menghela nafas pendek dan berusaha menyalakan lampu di nakas kecil samping ranjangnya. Tiba-tiba Bethany kembali menyadari satu hal, tubuhnya tertutupi oleh bed cover tebal yang ia yakin kalau tidak ia pakai saat tidur.

"Huh? Rasanya tadi aku tidak memakai bed cover sebelum tidur," gumam Bethany sambil menarik bed cover yang menutupi tubuhnya. Sebuah ketukan di pintu kamarnya menghentikan lamunan Bethany.

"Ms.Smith," suara Noah terdengar setelah ketukan ketiga.

"Mr.Wyatt? Ada apa?" Bethany mengenali Noah Wyatt ternyata bukan hanya asisten William di kantor, tapi juga asisten William di mansion besar ini.

"Noah saja sudah cukup, Ms.Smith. Anda diundang turun untuk makan malam bersama Mr.Blade," Noah tersenyum ramah kepada Bethany.

"Kalau begitu kau juga boleh memanggilku dengan nama depanku saja, Noah. Ms.Smith terdengar terlalu formal di telingaku. Dan terima kasih untuk undangan makan malamnya, tapi aku belum lapar," dalam hatinya Bethany setengah merutuki jawabannya. Perutnya sudah keroncongan, ia belum makan apa-apa sejak tadi siang.

"Bukan pilihan cerdas untuk menolak tawaran Mr.Blade. Saya sarankan anda untuk menerimanya, Ms.Smith."

Bethany menghela nafas dan menatap lurus kearah Noah. Ia terlihat sama keras kepalanya seperti William. Noah dengan jelas menolak permintaan Bethany untuk memanggil namanya tanpa menggunakan nama belakang 'Smith'. Selain itu, Noah bisa jadi sangat mendesak apabila bersangkutan dengan William.

"Tidak ada pelayan yang makan malam semeja dengan tuannya. Katakan itu pada Blade kalau ia masih memaksa."

"Ms.Smith - -"

"Katakan itu padanya, Noah."

Noah menatap Bethany yang sedang memandang lurus kearahnya. Mata gadis ini seperti menyatakan kalau ia tidak mau dibantah lagi. Sama seperti mata tuannya. Sedikit tersenyum, Noah mengangguk kearah Bethany dan berjanji akan menyampaikan pesannya kepada William.

Bethany dengan tenang kembali masuk kedalam kamarnya. Seharusnya dengan penolakannya barusan, William tidak akan berusaha mengajaknya makan bersama lagi.

Ia membuka kopernya dan mulai membereskan pakaiannya. Suka atau tidak, ia harus membiasakan diri untuk tinggal ditempat ini. Mansion ini sekarang akan menjadi rumahnya untuk beberapa waktu kedepan. Ia harus mulai memikirkan bagaimana cara memberitahu Cedric setelah ini.

Semarah apapun dirinya kepada Cedric, lelaki itu tetap tunangannya. Dan Cedric tidak akan suka jika Bethany tinggal satu mansion bersama lelaki lain. Namun ia tetap tidak suka jika harus meminta bantuan dari keluarga Hale lagi. Sudah cukup keluarga Cedric memandang dirinya sebelah mata. Bethany tidak akan sanggup jika harus menerima perlakuan yang lebih tidak menyenangkan lagi.

'Kruuukkk...' perut Bethany mengeluarkan suara protes. Ia memang sudah merasa kelaparan sejak bangun tidur tadi.

Ia harus segera makan kalau tidak perutnya pasti akan mengeluarkan suara protes lagi. Mungkin nanti ia bisa mencari sesuatu di dapur, setelah semua orang sudah tertidur. Ia tidak mau mengambil resiko untuk berpapasan dengan William saat menuju dapur. Tapi mencari dapur di mansion sebesar ini pasti tidak akan mudah. Sepertinya perutnya harus bersabar sedikit lebih lama lagi.

BEASTLY LOVEWhere stories live. Discover now