Baik/Jahat

1K 71 4
                                    

"Lagi ngomongin apa?" tanya Angga yang kemudian duduk dan meminum minuman Esa yang masih banyak.

"Ngomongin kamu" Angga menatap tajam Manda.

"Nggak boleh?" tanya Manda, pria itu hanya menghembuskan nafasnya. Dilihatnya Manda yang terlihat tidak menggubrisnya, yang malah tengah asik memakan makanannya.

"Sayang?" panggil Angga, membuat gadis didepannya menatapnya.

"Kok malah kamu yang cuek sih?" tanya Angga.

"Salahnya sok marah"

"Emang marah beneran sayang" Angga memasang wajah datarnya kini Manda tengah tersenyum gemas dan langsung mencubit pipi Angga, membuat pria itu meringis kesakitan.

"Kok malah dicubit?" tanya Angga dengan mengelus pipinya.

"Makanya kalau lagi sama aku jangan cemberut, nggak suka lihatnya" ujar Manda, membuat pria itu tersenyum.

"Ya maaf" Manda hanya berdehem.

"Yaudaj cepet habiskan terus kembali ke kelas" suruh Angga.

"Udah habis" ucapnya yang kemudian datang menghampiri Bu Retno, ingin membayar makanan yang sudah dipesan Esa.

"Tadi udah dibayar sama den Esa non"

"Ya udah bi, makasih ya" ucap Manda yang kemudian pergi bersama Angga beriringan. Tatapan Becca yang saat ini tak sengaja melihat mereka dari dalam kelas.

"Kok masih berduaan sih?" teriaknya, membuat isi satu kelas menatapnya, terutama Bu Angel, guru bahasa Indonesia yang terkenal killernya. Becca hanya meringis.

"Kan sudah ibu bilang berkali kali, tidak boleh ada yang berbicara ketika ibu menjelaskan. Sekarang kamu keluar berdiri dilapangkan sampai setelah istirahat" Becca melongo kaget, menggelengkan kepalanya tidak mau.

"Atau saya tambah sampai pulang sekolah?" ucap Bu Angel lebih keras, mau tidak mau gadis itu langsung berlari keluar menuju lapangan. Setelah sampai di lapangan ia langsung menjemur dirinya, menatap bendera tentunya banyak tatapan kaget karena becca pertama kalinya ini dihukum.

Berjam jam sudah ia lewati tapi mengapa bel istirahat belum bunyi?. Dan satu menit kemudian bel berbunyi dengan nyaringnya. Para siswa yang semula berada dikelasnya kini berbondong bondong berlarian menuju kantin. Salah satu siswa yang baru saja dari kantin mendekati Becca dengan membawa dua air mineral ditangannya.

"Nah gini coba, peka" ucap Becca yang kemudian meminumnya, pria itu hanya tertawa gemas dan juga meminum air di botol yang ia pegang.

"Satria?" tanya Becca, dan menatap lelaki itu.

"Lo kenapa kesini?" tanyanya lagi, lelaki yang bernama Satria itu terkekeh.

"Bawain minum kamu" ucapnya yang kemudian duduk pada sisi sisi tiang bendera.

"Kok baik?, padahal gue jahat?"

"Orang baik orang jahat itu sama. Sama sama orang yang bisa haus kapan aja" jelas Satria.

"Mereka itu cuma beda sifat aja. Tapi orang jahat bisa baik kok, kalau dia mau berubah" Becca menatap Satria dalam, benar juga kata pria ini.

"Kalau seumpama mau baik tapi masih punya dendam?" Satria tertawa, dan menatap Becca.

"Itu namanya bukan baik tapi malah jahat, Becca"

"Kalau kamu ingin beneran baik, ya jangan balas dendam" tambah Satria.

"Oh ya, aku balik dulu ya?, Lima menit lagi udah mau masuk" ucap Satria yang kemudian beranjak pergi, namun tangannya di cekal oleh gadis didepannya.

"Bareng, Lo kelas IPA kan?. Kita searah" ucap Becca dan mendapat senyuman dari Satria, yang kemudian mereka berjalan bersamaan menuju kelas mereka.

17--Si ASE--

Nih nih yang namanya Satria, kepo ya???

kenal dong sama Dede🐾🐾

Si ASE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang