Mengingat

837 67 6
                                    

Manda mengerjap berkali kali tapi yang ditatapnya tak ada satupun yang ia kenal, papa Manda tengah tersenyum menatapnya. Namun, ia hanya mengeryitkan dahinya bingung.

"Manda, kamu ingat mama kan?" Manda menggelengkan kepalanya.

"Mama?" Manda memejamkan kepalanya untuk mengingat, tapi ia meringis dan kesakitan.

"Kamu nggak papa kan sayang?" papa Manda membuka handphonenya dan memperlihatkan Poto keluarganya.

"Papa mama?" ucap Manda lemas, dalam hatinya ia mengingat kekasihnya tapi siapa?, ia memandang Syifa dan Elina yang tengah menatapnya.

"Kalian temen aku kan?" tanya Manda dengan memegang kepalanya.

"Ma pa, kalian boleh keluar dulu nggak?" ucap Manda ragu, namun suruhannya membuat kedua orangtuanya mengangguk dan pergi meninggalkannya.

"Kalian beneran temen aku kan?" tanya Manda ragu, namun kedua gadis disampingnya mengangguk antusias.

"Apakah aku punya pacar?" Elina dan Syifa saling memandang, hingga Elina tersenyum dan mengambil handphone-nya dan menyerahkan Poto mereka berdua.

"Ternyata Lo inget ya sama dia?" kekeh Elina, Manda mencoba mengingat namun kepalanya semakin pusing hingga ia jatuh pingsan. Elina berlari keluar dan memanggil dokter.

"Tenang, dia cuma butuh waktu untuk mengingat sesuatu" ucap sang dokter dengan senyuman.

"Dia baik baik saja, saya permisi"

"Om, Manda mengingat Angga" ucap Elina, namun papa Manda hanya tertawa.

"Saya saja orangtuanya tidak diingat, kenapa harus anak itu lagi?"

"Om, please pertemukan Manda dengan Angga"

"Nggak bisa"

"Pa, tolong" memelas mama Manda membuat hatinya luluh.

"Baiklah, ajak dia kesini sekarang juga"

*****

"Angga?" panggil Manda, ia mengeryitkan dahinya menahan pusing.

"Kalau nggak inget aku, nggak usah dipaksa" ucap Angga, mencium puncak kepala Manda. Gadis itu menitikkan air matanya, tersenyum melihat Angga.

"Aku akan sama kamu terus" Angga meraba leher Manda, memperlihatkan kalung yang pernah ia berikan.

"Masih ingat ini?"

"Beruang madu?" Manda memejamkan matanya, kembali menatap Angga.

"Kuda laut?" panggil Manda, Angga tersenyum dan kembali mencium puncak kepala Manda, gadis itu tersenyum.

"Sekarang makan ya?" suruh Angga, gadis itu hanya mengangguk. Angga dengan telatennya menyuapi kekasihnya. Tak ia sadari papa Manda tengah menatap mereka dengan aura tak bisa diartikan. Ia membenci keadaan ini.

26--Si ASE--

Dikit tapi pasti ye kan?😂😂✌

Si ASE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang