Awal Menyebalkan

1.4K 86 2
                                    

Satu tahun tak terasa cepat, Manda dan kedua sahabatnya yang dulu masih kekanak kanakan kini berubah menjadi gadis SMA yang cantik dan menawan.

Manda tersenyum mengingat masalalunya yang hampir tidak mengikuti olimpiade dengan hadiah beasiswa.

"Andai dulu nggak ngikut"

"Ya ampun guys, besar banget. Ini sekolah atau gedung perusahaan sih?" takjub Elina dengan wajah yang tidak bisa diartikan

"Ih Elina, gimana nggak besar coba. Ini aja SMA terelite di Jakarta, kita masuk disini itu udah luar biasa banget. Apalagi kita pakai beasiswa" tambah Syifa.

"Udah udah, kita masuk aja. Masak iya siswa baru udah telat aja" ucap Manda yang kemudian mendahului kedua temannya, mungkin karena ketidaksengajaannya Manda menabrak seorang lelaki yang membuat ia terjatuh kelantai.

"Siapa sih yang berani nabrak gue?" ucapnya sinis, Manda yabg merasa tidak terima berusaha berdiri sendiri. Tangannya mengibaskan roknya untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

"Eh harusnya lo itu minta maaf nggak malah nyalahin"

"Gue minta maaf?, yang ada lo yang minta maaf. Karena yang nabrak lo?"

"Egois banget sih" ejek manda sebal "Katanya sekolah elite, tapi orangnya murahan aja kayak lo"

"Manda udah, kita orang baru disini" bisik Syifa menenangkan Manda

"Iya mand udah, nanti kita malah kena masalah" tambah Elina berbisik.

"Urusan kita selesai" ucap Manda yang langsung beranjak pergi, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh lelaki didepannya.

"Apalagi sih?" tanya Manda yang kemudian menggibaskan tangannya kasar dari peganggan lelaki tersebut, matanya melirik badge nama yang ada dibaju sebelah kiri lelaki didepannya.

"Angga Yunanda, gue nggak mau kalau gue malah berbuat yang merugikan diri gue maupun merugikan orang lain. Sekarang jangan ganggu gue lagi, untuk soal tabrak menabrak oke gue minta maaf" ucap Manda terpaksa dan mendapat senyuman miring dari lelaki bernama Angga ini.

"Oke, maaf lo gue terima asal satu permintaan gue lo kabulin" Manda menautkan alisnya, Angga mendekatkan bibirnya ke Manda yang membuat Manda mundur, tapi tangannya dicekal oleh Angga.

"Lo mau jadi pacar palsu gue" bisik Angga, detak jantung Manda tak terkontrol. Nafasnya serasa habis, pikirannya kacau kok ada laki laki seperti Manda saat ini.

"Gimana?" tanya Angga.

"Ogah, lo kira gue apaan lo suruh gitu"

"Ya udah sih kalau nggak mau, gue bakal bikin lo malu di SMA ini" ucap Angga sinis yang kemudian pergi meninggalkan Manda dan kedua temannya yang masih takjub dengan adegan apa yang terjadi.

"El"

"Iya Syif"

"First Kiss Manda nggak di ambil kan?"

"Eh apaan sih Syif, pakek bawa bawa kiss. Tadi dia cuma berbisik aja" jelas Manda.

"Udah nggak usah bahas itu lagi gue males. Sekarang masuk kelas"

*****

Manda mengetukkan polpennya di mejanya, omongan Angga dari yang menyuruhnya jadi pacar bohongan dan sampai ingin membuat malu semakin terputar jelas dipikirannya. Sebenarnya ini bukan Manda sekali, Manda dikenal dengan tidak takut ancaman. Tapi karena Angga, Manda jadi berubah.

"Nggak mungkin lah dia berani sama gue"

"Masa iya dia si orang baru bilang pacar seenaknya sama gue"

"Aneh banget"

Tak disadari Amanda, sepasang mata melihatnya dengan senyuman devil.

"Semoga aja lo mau jadi pacar gue"

"Amanda Gabriela?" panggil guru bahasa Indonesia, bu Jenni. Yang menyadari bahwa Manda sedang melamun.

"AMANDA GABRIELA?" panggilnya dengan oktaf yang lebih tinggi, membuat Manda terperanjat kaget.

"Iya bu ada apa?"

"Kalau kamu tidak niat mengikuti pelajaran saya, kamu mending keluar dan menunggu jam saya habis"

"Maaf bu, saya nggak enak badan" bohong Manda yang kemudian memegang kepalanya.

"Kamu sakit?, harusnya kamu ke UKS istirahat. Jangan malah mengganggu waktu saya mengajar"

"Iya bu, saya minta maaf"

"Ketua kelasnya siapa?"

Angga yang notabene nya sebagai orang yang ditakuti memberi kode kepada ketua kelas yang sebenarnya agar membiarkan Angga mengaku sebagai ketua kelas.

"Saya bu" unjuk Angga ramah.

"Kamu temani Amanda ke UKS" Angga mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya menuju ke Amanda.

"Nggak usah bu, saya dikelas saja" tolak Manda melirik tajam Angga.

"Kamu ke UKS Manda, kamu jangan menjeda jam pelajaran saya. Mengerti?"

"Tapi bu.."

"Udah ikut saya ke UKS sekarang, kamu butuh istirahat. Kasihan bu Jenni jamnya kepotong karena kamu" ucap Angga yang membuat bu Jenni setuju dan mau tidak mau Manda menurutinya. Merekapun berjalan dengan beriringan dengan Manda yang agak menjauh dari dekat Angga.

5--Si ASE--

Si ASE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang