Menyatakan

973 47 1
                                    

Angga memandang wajah Manda yang tengah melahap siomay yang dipesannya tadi. Ia tersenyum sendiri melihat betapa lucunya gadis didepannya, merasa diawasi Manda menatap  Angga dengan kaget.

"Ngapain?, ada belepotan?" tanya Manda yang kemudian, tangannya mencoba membersihkan mulutnya, Angga langsung memegang tangan Manda dan menatap Manda yang terpaku.

"Lo cantik, jadi gue natap wajah Lo" ucap Manda, dan blush wajah gadis itu memerah seketika. Bukan hari ini saja dia selalu digombali oleh pria ini, tapi mengapa jantungnya cepat berdetak ataukah ini perasaan yang sebenarnya.

"Gue mau bilang sama lo" ucap Angga dengan senyumnya, membuat Manda semakin tegang dibuatnya.

"Gue suka, sayang, bahkan cinta sama lo. Gue udah terlanjur masuk kedalam permainan gue yang udah gue buat sendiri" jeda Angga, nafas Manda seakan berhenti, aliran darahnya terpacu dengan cepat.

"Angga"

"Gue mau Lo jadi pacar gue bukan karena permainan, tapi karena Lo jadi milik gue, Lo mau kan Nerima gue jadi pacar nyata Lo?" ucap Angga to the point, Manda antusias mengangguk pelan.

"Mau?" Manda mengangguk.

"Bilang mau dong Mand" sirihnya kemudian.

"Gue mau jadi pacar lo Angga" ucap Manda, yang membuat Angga sontak memeluknya. Karena tersadar ia mundur dan hanya tersenyum.

"Sorry, aku terlalu bahagia"

"Jadi ceritanya aku jamuan nih?" tanya Manda, Angga mengangguk.

"Hampir aja lupa" ucap Angga kemudian, mengambil kalung dengan liontin beruang madu dari saku bajunya dan memperlihatkan pada Manda.

"Ini buat kamu, jaga dia beruang madu" Manda tersenyum dan mengangguk, ia menunduk agar Angga mudah memasangkan kalung pada lehernya.

"Kamu jadi milik aku" ucap Angga, dibalik keromantisan mereka ada becca yang tak sengaja melihat apa yang dilakukan Angga. Tangannya mengepal kuat, wajahnya sudah terlihat kemarahan yang memuncak.

"Nggak semudah itu Manda" ucap Becca yang kemudian pergi.

"Gue sayang sama lo" ucap Angga lagi.

"Ih apaan gitu terus" kata Manda mengalihkan pandangannya, dan tak sengaja mendapati Bryan yang sedang meminum satu botol minuman.

"Ngga, itu bukannya Bryan?" tanya Manda, Angga mengikuti arah mata Manda.

"Kita harus temui dia" ucap Angga langsung berdiri menarik Manda. Dan mendekati Bryan, pria itu tersentak dan langsung menghidupkan motornya namun karena kelincahan Angga kuncinya berhasil direbut.

"Gue mau pergi" ucap Bryan datar.

"Lo sejak kapan jadi pengecut?, Lo itu playboy tapi pengecut?, dasar?" Angga memiringkan senyumnya.

"Gue emang pengecut, gue playboy. Tapi cinta gue sama Elina nggak main main Ngga" ucap Bryan tegas.

"Kalau lo nggak main main sama Elina, Lo buktikan kedua, Lo tunggu dia sampai dia buka hati. Bukan malah pergi" teriak Angga, banyak yang melihat aksi mereka. Manda hanya menenangkan Angga.

"Udah Ngga"

"Kalau lo masih nganggap gue sahabat, nganggap gue keluarga. Lo temui Elina sekarang" Tambah Angga yang kemudian melemparkan kunci motor ke dada Bryan, Bryan hanya menunduk. Angga dan Manda pergi, Bryan menatap punggung sahabatnya itu.

"Gue akan buktikan ke Lo Ngga" ucapnya yang kemudian melajukan motornya.

14--Si ASE--

Si ASE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang