sembilan

90 15 0
                                    

  " Entah perasaan apa yang ada dalam benakku, yang jelas aku nyaman denganmu, aku tak mau jauh darimu, dan aku takut kehilanganmu."

Detik, menit, jam, sudah dilewati dengan cepat hari ini pelajaran cukup sedikit Putri bergegas untuk pulang dengan senyum tipisnya itu.

Saat menunggu angkot Putri melihat motor berhenti di depannya, perlahan membuka helmnya dan siapa yang diam di depan Putri sekarang?? Seorang Kevin.

"Lo belum pulang??"sahut Kevin

"Keliatannya gimana heh??"sahut Putri

"Sans bu jangan galak galak ntar ga laku"sahut Kevin

"Ada urusan apa lo berhenti didepan gue gini?" tanya Putri pada Kevin

"Gue mau nawarin tumpangan"sahut Kevin

"Tapi kalo lo mau sih gue ga akan maksa" lanjut Kevin

"Lo kesambet??*sahut Putri

"Gue mau bantu lo eh lo malah hina gue dasar cewe"sahut Kevin

"Bukan gitu maksud gue, ya kan lo baru kenal gue kenapa lo baik banget sama gue"sahut Putri

"Emng kalo baik harus sama orang yang udah deket sama kita ya??"sahut Kevin

"Ya gak juga sih"sahut Putri

"Jadi lo mau nerima bantuan gue gak nih, keburu hujan "sahut Kevin

"Okey gue mau"sahut Putri

Wajah Kevin terlihat bahagia apa yang telah lama selama ini dia harapkan akhirnya terjadi walau hanya sekali mungkin terjadi.

Mereka pulang dengan kecepatan rata rata tapi apa kehendak hujan di sore hari turun membawakan cinta,kasih,dan rindu yang belum tersampaikan.

Kevin dan Putri turun dan berteduk di toko tokoan yang sudah tutup dengan keadaan kedinginan.

"Lo baik baik aja kan??"sahut Kevin

"Gue ga apa apa"sahut Putri dengan nada kedinginan

"So kuat lo, udah nih ambil pake jaket gue"sahut Kevin

Putri hanya melihat jaket itu dia ragu apa harus dia mengambil jaket itu.

"Alah kelamaan lo"sahut kevin sambil memakaikannya pada Putri

Putri syok melihat yang dilakukan Kevin, tak pernah terpikir di benaknya kejadian ini akan terjadi.

"Makasih"sahut Putri

Putri tetap terlihat kedinginan sedangkan kevin bingung harus melakukan apa agar dia tak merasa kedinginan.

Seketika kevin menggosokkan kedua tangannya lalu memberikan kehangatan di tangan Putri dengan menggenggam tangan Putri.

Kali ini benar benar tak biasa Putri terkejut dengan hal ini, dibenaknya sekarang ada kalimat kalimat tanya mengapa?kenapa?apa semua ini?

"Vin makasih udah baik sama gue, gue gak tau harus bales ini gimana yang jelas lo penyemangat gue kali ini"sahut Putri

"Gue ngelakuin ini karna gue ga suka liat lo sedih apalagi nangis kaya tadi di sekolah. karna bagi gue perempuan adalah seorang bidadari yang tuhan turunnya di muka bumi ini"sahut Kevin

"Lo hebat vin, gue sekarang tau apa itu bahagia"sahut Putri

"Gue gak sehebat lo put, gue gagal untuk segalanya"sahut Kevin

"Lo gagal kenapa??"sahut Putri

"Gue gagal put gue gak akan bisa buat takdir itu jadi nyata"sahut Kevin

"Takdir?gue ga paham vin apa yang terjadi sama lo"sahut Putri.

Tanpa ragu Putri memeluk Kevin begitu saja dengan mengelus ngelus punggungnya

"Tenang vin tenang"sahut Putri

Kevin terdiam merasakan semua ini benar benar nyata,takdir itu terjadi hal itu terjadi kini dia hanya bisa terdiam.

"Gue sayang lo vin"sahut Putri

Dan ternyata Putri tertidur di pelukan Kevin.

'Dia sayabg gue??gue ga mungkin salah denger'gumam Kevin

Detik menit berlalu begitu cepat hingga hujan pun tlah reda Putri pun terbangun dalam pelukan Kevin dan Kevin yang malah lelap tidur kelelahan.

Putri memang tak tega membangunkan nya tapi masa iya mereka akan tidur disini jadi terpaksa Putri bangunkan Kevin.

"gue dimana ya"sahut Kevin

"Ternyata kevin pikun hahaha"sahut Putri sambil ketawa.

"Apaan sih lo receh banget"sahut Kevin

"Sorry sorry, eh ayo pulang udag malem?"sahut Putri

"Ayo deh"

Akhirnya mereka sampai ke rumah mereka masing masing hingga larut malam pukul 10 malam mereka baru sampai.

Mereka segera beristirahat untuk besok menuju sekolah dengan tugas yang baru lagi.

Revisi

Bersambung....

ARTI PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang