kedelapan

92 13 7
                                    


"Apa aku harus panggil kamu sahabat atau seorang penghianat selama ini??"

Putri terbangun membuka lembaran baru bersama kehidupan barunya ia sadar selama ini waktunya dibuang sia sia begitu saja.

"Pagi ini aku harus ngeliat kebenarannya"sahut Putri

Putri segera bersiap menuju sekolah, dengan seragam kebanggaan Sma Nusa Bangsa hari ini Putri juga ada les matematika tapi dia bingung harus bagaimana hari ini juga dia ada eskul di sekolah.

"Hari ini jadwal kok padet banget ya"sahut Putri

Putri mulai berjalan mencari angkot, alhasil dia mendapatkan nya hari ini juga menyebalkan Putri sekarang malah terjebak macet, tapi sosok itu kembali hadir

"Will kamu lagi apa sekarang aku rindu"sahut Putri

Di sisi lain nya ada yang merindukan kembali.

"Putri kamu dimana kenapa belum datang juga?" sahut sosok Will itu.

Putri mulai masuk gerbang sekolah dan kembali di sapa oleh penjaga sekolah

"Pagi Putri" sahut penjaga sekolah

"Pagi pa Dion" sahut Putri

Sekarang Putri menuju kelas sekolah tetap saja terlihat sepi padahal bagi Putri ini sudah cukup telat untuk masuk sekolah tapi begitulah kenyataannya sekolah ini sepi jika pagi ramai jika istirahat dan pulang.

Hujan turun di pagi hari menimpa atap bangunan sekolah upacara ditunda semua bersorak ria.

Putri kembali mengingat serpihan serpihan itu ketika will membawanya dan mengajaknya mempelajari hujan.

Tapi kali ini dia merasakan rasa sakit saat hujan, ketika melihat Resti datang bersama Naufal dan Resti mengabaikannya padahal dia yang membantunya.

"Resti"sahut Putri

"Put bisa gak jangan ganggu gue dulu, gue lagi bahagia " sahut Resti

"Gue cuman mau nanya" sahut Putri

"Alah bawel lo Put" sahut Resti

"Res kok lo gitu sama gue"sahut Putri

"Gue cape temenan sama lo, selama ini gue cuma temenan sama lo itu karna gue mau dapetin Naufal sudah itu gue udah gak butuh lo lagi"sahut Resti

"Sekejam itu lo sama gue" sahut Putri

"Lo salah kenal gue, tanya yang lain gue adalah penghianat" sahut Resti

"Res apa salah gue sama lo"sahut Putri

"Pikir aja sama lo sendiri sana sampah"sahut Resti

Putri sekarang sangat kecewa saat semua yang dia lakukan tak pernah ternilai atau bahkan dihargai oleh sahabatnya itu.

Putri pergi meninggalkan Resti dengan rasa kecewa yang amat besar dia tidak tau apa yang pernah Putri perbuat padanya sampai dia melakukan semua ini semudah itu kah melukai perasaan semudah itu kah mengenal apa yang tak seharusnya di kenal.

Putri diam membisu dengan tetesan hujan bersama rasa kekecewaan.

'Hujan terimah kasih telah menemaniku menangis kau hebat hujan kau kuat saat semua orang menjauhiku kau tetap saja datang membawa anugerah'

"Will benar dengan semua hidup ini tapi sampai kapan aku harus menunggu will"sahut Putri

"Nangis gak bakal nyelesain maslah"sahut laki laki itu

"Lo siapa ?"sahut Putri

"Gue manusia yang lagi diem sama cewe cengeng" sahut laki laki itu

"Gue gak cengeng" sahut Putri

"Terus kenapa lu lupa sama gue?"tanya laki laki itu pada Putri

"Lo siapa sih gue ga pernah kenal lu" Sahut Putri

"Kenalin gue Kevin yang ngasih minuman ditoilet" sahutnya

"Ouh lu cowo itu ya ampun maafin gue yah gue lupa hehe"sahut Putri

"Lo kenapa nangis diluar sini, biasa cewe nangis di toilet kaya waktu kita ketemu waktu itu"sahut Kevin

"Lo kok tau cewe nangis ditoilet sering ngintip ya lo jangan jangan??"sahut Putri

"Kagak lah gila aja gue gak buruk kek gitu" sahut Kevin

"Hahaha"sahut Putri

'Akhirnya lo ketawa lagi put' gumam Kevin dalam hatinya

"Lo kok diem" sahut Putri

"Lucu aja, seketika lo nangis seketika lo ketawa kaya orang gila jadinya" sahut Kevin

"Ih ngeselin ngatain gue gila lagi dasar cowo rese" sahut Putri

Mereka terus bersama sampai hujan reda dan tak terasa mereka sudah satu jam berdiri bersama disitu.

"Oh iya bentar lagi bel"sahut Putri

"Yaudah gue kekelas dulu"sahut Kevin

"Kapan bisa ketemu lo lagi?" sahut Putri

"Kalo lo mau setiap istirahat ketaman sekolah gue diem disitu terus" sahut Kevin

"Makasih udah hibur gue" sahut Putri

" sama sama" sahut kevin sambil melihat Putri berjalan menjauhinya.

'Gue bakal ada terus buat lo put, karena lo mimpi gue' gumam kevin dalam hatinya

Akhirnya kevin pun menuju kelasnya sendiri meninggalkan tempat yang membuatnya memberanikan diri mendekati Putri,kali ini dia telah berhasil mengenal Putri.

Bersambung

Revisi

ARTI PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang