Tujuh belas

71 11 0
                                    

"Karena hati miliki cara tersendiri untuk memilih nama untuk mengisi hati yang kosong tersebut."-Michelle

Didalam ruang yang cukup luas itu michelle terus mencari buku buku yang sudah semestinya dia bawakan dengan atas perintah hilmi, dalam perpustakaan disekolah Nusa Bangsa ini tempat dimana michelle paling menyukainya sepi hening dan tenang. Tapi karena ada manusia yang bawel dan usilnya selangit ruangan ini jadi tidak seasik biasanya, siapa lagi kalau pengacau mood orang orang itu bukan Zetta.

" Buku apa lagi yang belum" Sahut Zetta

"Berapa banyak buku lagi?" Sahut Zetta kembali

"Hilmi nyuru apa sih buku kok susah banget dicarinya" Sahut zetta lagi

"Kenapa mau disuru sih" Sahut Zetta lebih cepat

"Michelle jawab dong" Sahut Zetta terakhir kali.

Tapi michelle tetap diam seribu kata dengan sifatnya yang memang sudah bawaan dari lahir seperti itu, tertutup dan pendiam.

"Jawab dong gue ngomong sama lu michelle" Sahut Zetta

"Ya gitu" Sahut michelle dengan singkat padat dan jelas

"Sia sia gue panjang lebar kalo jawab cuma dua suku kata" Sahut zetta

"Abisnya lu jadi manusia bawel banget sih" Sahut michelle

"Yakan biar akrab gitu" Sahut zetta

"Oh" Lagi lagi singkat jawab michelle kepada zetta

Akhirnya mereka kembali ke kelas dengan membawa buku buku yang diminta oleh hilmi ketua kelas tersebut.

Baru saja michelle duduk dikursinya seseorang memintanya membelikan dia minuman dengan wajah kepemimpinan itu, rasanya Michelle ingin sekali menghajar wanita brengsek itu bahkan sesekali terhiang hiang untuk menyingkirkan wanita itu.

"Beliin gue minum dong, gue haus banget" Sahut wanita itu sambil menadahkan uangnya kedepan wajah Michelle

"Tapi...guee..." Sahut michelle

"Bisa ga lu, ga nyuru nyuru orang buat mau nurutin perilaku tolol bejad lu itu hah?" Sahut Zetta membela michelle

"Ohh guys liat zetta ngebelain si anak cupai ini guys, kayanya sih lagi suka sama model model cupai ya ga sihhh" Sahut wanita itu berteriak keras didalam kelas

Semua seisi kelas menertawakan michelle, hati michelle rapuh dengan lelucon mereka yang kelewatan itu.

Michelle berlari pergi menuju arah taman sekolah, zetta tak kuasa dia mengejar michelle walaupun mereka tetap bersurak meledek.

Ditaman ini semua air mata michelle ia tumpahkan tanpa ragu dan tanpa henti hentinya.

"Kenapa semua orang disini jahatin gue, gue salah apa sih ya allah sampai mereka giniin gue" Sahut michelle

"Mereka iri sama lo michelle" Sahut Zetta dari belakang michelle

"Bisa ga sih lo ga usah ikut campur hidup gue karena gue benci lo Zetta" Sahut Michelle

ARTI PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang