kelima

114 13 1
                                    


Diam mungkin cara terbaik untuk mengagumi mu

Bel pulang berbunyi dengan keras tapi sayang murid murid disana tidak bisa langsung pulang karena hujan yang cukup lebat itu.

Putri menatap Dalam dalam pada hujan itu, dia mengingat sesuatu tentang hujan yaitu disaat dia memberikan anugerah kepada manusia tapi manusia malah membenci kedatangannya tapi satu hal yang indah dari hujan yaitu mau jatuh berkali kali tanpa takut untuk dijauhi.

Putri kembali ingat mimpi itu ketika hujan didalam mimpinya will membuat dia tersenyum berterima kasih karena hujan dapat turun.

Satu hal yang putri kagumi dari will yaitu selalu membuatnya tertawa saat Putri terluka.

"Will kamu disana sedang apa" sahut putri dalam dalam isi hatinya.

Disisi lain itu berbeda.

"Hujan ya? Kamu pasti mengingat hal itu hal indah yang membuat kita tertawa bersama" sahut laki laki itu.

Batin mereka satu sama lain saling terhubung membuat mereka terikat oleh perasaan mereka masing masing.

Putri bahagia walau kejadian itu dalam mimpi tapi baginya itu sudah cukup terlihat nyata yang kini dia harapkan saat hujan adalah bisa bertemu dengan will laki laki hebat itu, laki laki yang membuatnya tertawa begitu lepas saat selalu berada di sisinya

" Will aku ingin kamu hidup didunia nyata inu Will bukan dibenak agan agan ku saja" sahut Putri

Hujan itu tetap turun tak henti henti membasahi bumi ini, Resti bingung kenapa sedari tadi Putri seperti orang yang memikirkan sesuatu yang cukup berat.

"Putri" sahut Resti

"Putri...." sahut Resti

"Apaan sih Res gak usah teriak bisa gak sih" sahut Putri

"Lagian lo kaya orang yang banyak masalah gitu, lo mikirin apaan sih Put??" sahut Resti

"Engga kok engga"sahut Putri

"Au ah bodo, susah mau jadi sahabat baik lo "sahut Resti yang makin kesal karena Putri.

Saat Putri menuju toilet dia melihat sosok yang mirip sekali dengan Will.

Putri mencoba mengejarnya dan memanggilnya dan alhasil dia menoleh walau entah itu benar will atau bukannya.

"Lo siapa kok manggil manggil gue will??" sahut lelaki itu

"Jadi lo bukan will??"

"Ya bukan lah , gue kenal aja kagak " sahut lelaki itu

Putri masih ngos ngosan karena lari lari mengejar lelaki itu.

"Nih"sahut lelaki itu sambil memberikan minumannya

"Buat gue??" sahut Putri

"ya buat lo itu kalo lo nya juga mau nerima kalo engga yaudah" sahutnya

Putri tanpa basa basi meminum air itu dengan cepat bahkan dalam satu tegukan.

"Hahahaha" sahut lelaki itu

"Lo kenapa ketawa??" sahut Putri

"Habisan lo minum kayak kesetanan gitu njay" sahut lelaki itu.

"Hihi habisan gue haus banget" sahut Putri sambil terkekeh kecil.

Mereka melanjutkan bicara sambil duduk dan menunggu hujan itu agar segera reda agar mereka bisa pulang dengan cepat.

"Oh iya kenalin gue Putri"sahutnya"nama lo?"

"Kevin"

"oh iya soal minum nya makasih, besok gue ganti deh"

"Gausah ngapain juga lo ganti"

"Gue gak enak sama lo"

"Gimana kalo sebagai gantinya lo besok ke kanti bareng gue gimana?" sahut Kevin

"Okey setuju,tapi gue gak tau kelas lo"

"Lo tunggu aja depan kantinnya"sahut Kevin

"Oh yaudah gue balik duluan ya bye" sahut Putri sambil tersenyum.

Kevin yang melihatnya pun ikut tersenyum tipis dia merasa bahagia bisa bertemu dengan wanita lucu itu.

"Memang benar ternyata bahagia itu cukup sederhana,tinggal melihat orang yang kita sayangi bisa bahagia pun itu sudah cukup" sahut Kevin yang masih melihat kearah berjalannya Putri.

***

Sesampainya dirumah putri langsung ganti baju dan mengerjakan semua pr prnya itu dengan cepat, agar bisa segera tidur dan menemui will.

Putri ingin bercerita pada will bahwa tadi dia melihat sesosok temannya yang mirip dengan nya tapi Putri malah tidak bisa tidur dan memikirkan lelaki itu.

"ternyata laki laki itu baik sama seperti will"

Tak terasa Putri telah tertidur dengan pulas. Dia mulai tenggelam dalam alam bahwa sadarnya yaitu mimpi.

"Will.....willl" sahut putri

"Will kamu dimana?"

"Aku disini putri"sahut will

"Will aku punya cerita"

"sebelum kamu cerita aku mau memberi tahu kamu sesuatu"

"Apa itu will"sahut putri

"Aku hidup didunia nyata put, dunia yang sama bersamamu" sahut will

"Beri tahu aku kamu tinggal dimana aku akan menemui mu will"

"Jangan kamu akan kecewa, karena aku seorang pembohong"sahut will

"aku tidak akan marah will atau menjauh karena kamu slalu membuatku tersenyum"

Seketika sosok will itu menghilang dari hadapan Putri dan membuat Putri kebingungan tapi Putri masih di dunia mimpi itu mencari kemana perginya will. Tanpa ia sadar siang telah tiba.

Matahari mulai menyambut hari ini dengan cerah, Putri terbangun dan mengingat mimpinya kli ini membutnya kebingungan sendiri.



Bersambung.......

ARTI PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang