kedua

165 18 1
                                    


Terlalu memaksa untuk melupakan membuat dunia memaksa untuk mengingat

Hari pertama sekolah membuat Putri lelah, sesampainya dirumah Putri membersihkan diri dan langsung mengerjakan tugas tugas yang diberikan tadi di sekolah.

Semenit kemudian notifikasi line berbunyi di handphone Putri, membuat putri menghentikan mengerjakan tugasnya.

Line....

_Naufal_
Addback    blokir   Laporkan

•P
•P
•P

Lo kok dapet id line gue??

•Gue dpt dari anak klas lo

Siapa?

•Gk penting

Penting lah seenakny aja ksh kontak gue ke orang asing

•Oh jadi mksd lo gue orang asing gtu??

Yaa gk gtu jga

•Gue cuman mau nny lo kelas apa

'Read'

Seketika Putri diam dan hanya membaca notifikasi line tersebut, Putri takut sangat takut mengenal cowo badboy itu.

Putri langsung melanjutkan tugasnya dan tidak menghiraukan chat dari Naufal.

Setelah selesai Putri langsung tidur agar besok bisa kesekolah lebih pagi agar jalanan di kota ini tidak macet dan membuatnya telat dan bahkan mendapatkan hukuman dari guru bk.

***

Matahari menyambutnya, memasukin cela cela kamar kamarnya itu dan mengarah pada wajah polosnya itu. Pagi memang selalu cerah dengan fajar yang selalu menyambut putri dengan semangat.

Putri terbangun dengan cerah dan segera bersiap siap kesekolah dengan semangat barunya itu.

Setelah selesai mandi dan berganti dengan seragam Putri turun dari kamarnya dan segera menuju ruang makan untuk sarapan pagi. Terlihat dari jauh bahwa orang tuanya sudah menunggunya untuk sarapan bersama.


"Pagi mah pah" sahut putri

"Pagi juga sayang"sahut kedua orang tuanya

"Tumben kamu bangun lebih pagi" sahut ibunya Putri

"Ya biar gak kena macet dijalan mah"sahut putri sambil mengambil roti dan mengambil susu yang sudah disediakan oleh ibunya itu.

"Ayo cepat sarapannya papah ada meeting Put"sahut ayahnya Putri

"Yaudah ayo pah, mah putri berangkat dulu ya mah" Sahut putri

"Jangan lupa bekalnya" Sahut ibunya putri untuk mengingatkan.

"Iyah mah" sahut Putri

Mobil ayahnya melaju dengan cepat karena jalanannya masih kosong dan tidak semacet kemarin saat pertama dia sekolah.

Sesampainya di depan sekolah Putri turun dan langsung berpamitan kepada ayahnya itu. Sesaat seseorang memanggil nya dari belakang.

"Putri"sahutnya

"Lo kenapa lari lari?? "Sahut Putri

"Ngejar lo lah ngapain lagi"sahut Resti.

"Widih asik ada yang ngejar"sahut Putri yang meledek Resti.

"Idih kegeeran lo Put"

"Bercanda kali lo tuh dibawa serius mulu"sahut Putri

"Yaudah ayo kekelas gue belom ngerjain tugas njir"Sahut Resti.

"Gila lo matematika pelajaran pertama dan lo belom?? "Sahut putri

"Gue ketiduran "sahut Resti

"Alesan mulu lo"sahut Putri sambil melanjutkan jalan menuju arah kelasnya

"Put gue liat pr lo dong boleh ya please ya put"sahut resti yang mengikuti arah jalan putri untuk mendapatkan contekan dari Putri.

"Iyah iyah gue liatin lo deh" Sahut putri

"Yeaaa makasih Putriii"sahut Resti

Saat sampai di kelas Resti langsung menyalin pr milik Putri dengan cepat karena takut guru itu datang dengan cepat.

"Anjir banyak banget "sahut Resti

Putri hanya diam melihat tingkah teman nya yang sesekali membuatnya tertawa kecil karena keanehan Resti.

bel pun berbunyi dan guru matematika itu sudah masuk kelas dan ya Resti tak jadi dihukum, Pelajaran matematika salah satu pelajaran yang Resti tak suka karena guru atau penjelasan nya itu membuatnya bingung sendiri.

Bel pertanda pelajaran berakhir berbunyi dan sekarang berganti dengan pelajaran olahraga. Putri dan Resti mengganti pakaiannya dengan baju olahraga dan pergi menuju lapangan untuk memulai materi.

Pertama olahraga kelas XI-II selalu di suru berlari keliling lapangan sebanyak lima keliling, tetapi belum apa apa Resti sudah mengeluh malas dengan berlari.

"Lo kenapa Res?? "Sahut Putri

"Gue males lari ini juga lagi panas tau ih"sahut Resti sambil mengeluh

"Lo itu kenapa sih semuanya dibawa ngeluh mulu sans aja kali"

"Lima keliling itu cape putt ini lapangan luas banget"sahut Resti

"Udah udah ayo lari"

Resti semakin cemberut malas dengan olahraga bahkan matematika tadi, tapi Putri hanya diam menahan ketawa karena keluhan Resti terus.

Setelah pelajaran olahraga berakhir dan bel istirahat berbunyi Resti sangat bahagia dan senang senyum dibibirnya pun melebar. Padahal ini hanya jam istirahat tapi wajahnya seperti mendapatkan Hadian 1 miliar.

"Lo bahagia banget sih istirahat?? Kenapa ada apa?? "Sahut Putri

"Ada something"sahut Resti yang bibirnya semakin tersenyum dengan lebar.

"Yaudah ayo ke kantin"sahut Putri

"Yaudah ayo"sahut Resti sambil menarik tangan Putri


"Tunggu Res ganti baju dulu"sahut Putri

"Alah kelamaan nanti aja"

"Ga bisa nanti pelajaran ips lo mau dimarahin bu Windy apa"sahut Putri

"Ahh yaudah deh ayo buruan ganti baju"sahut Resti

Setelah ganti baju mereka langsung segera menuju kantin dan membeli beberapa makanan tetapi Resti malah seperti mencari seseorang dan makanan nya ia diamkan begitu saja.


*Bersambung*

.Revisi.

ARTI PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang