•Bintang Kejora•
×Perasaan Gepra×
HATINYA hancur bagai di remas sesuatu. Dia tidak bisa melindungi gadisnya. Dia tidak tau kalau Kejora kesakitan. Dia tidak tau kalau Kejora butuh dia. Bodohnya. Gepra hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Bayangan Kejora masih terlihat, pikirannya sudah di penuhi dengan Kejora. Tadi Gepra mendengar semuanya. Mendengar sebuah percakapan pahit antara dokter dan Reval. Lalu, apa yang harus ia lakukan sekarang. Gepra benar- benar buntu. Tak tau arah.
Reval dua menit lalu berpamitan. Entah ada maksud apa, yang pasti sekarang Gepra merasa curiga. Oh, ya. Dia baru sadar jika ada beberapa orang dibelakangnya. Pasti teman-teman Reval dan juga Kejora. Tapi, tunggu sepertinya ada yang janggal disini. Wajahnya persis..
"Senja.." panggil Gepra.
Yang dipanggil sukses membulatkan matanya. Lalu setelahnya menetralkan gemetar ditubuhnya agar stabil. Jangan sampai anak ini tau semuanya. Otaknya sedang berputar-putar sekarang. Bagaimana cowok ini bisa tau? Apa dia kenal Senja? Siapa dia?
"Lo ngomong apa sih, gue Bintang." Celanya terlihat santai.
"Ah, mungkin gue yang halusinasi. Tapi muka lo itu.." kata-katanya terpotong oleh Vena.
"Kak Reval ikut balapan liar. Di jalan tamrin." Ucapnya dengan napas tersenggal.
"Bangsat." Umpat Gepra. Lalu Gepra menatap Bintang dan teman-temannya,"Gue mohon, kalian jaga Kejora sebentar ya. Reval biar gue yang nanganin. Dia suka gila kalo udah gini." Semuanya mengangguk.
Saat Gepra hampir menjauh, ia berteriak pada Vena."VEN, KABARIN KALO KEJORA SADAR." Suaranya nyaring sampai telinga.
"Eh, buset. Tuh orang, dikira ini hutan apa ya?" Dan semuanya menatap garang Johan.
Anak itu suka mengesalkan. Dimana pun berada bagaimana keadaannya sikap konyolnya itu membuat semua orang terkadang jengkel. Sekarang berganti pada laki-laki yang sedang duduk di kursi tunggu. Pikiran Bintang bergentayang ke segala arah, dia bingung bagaimana cowok tadi mengetahui tentang Senja? Ya sudahlah, mungkin itu cuma kebetulan. Tapi tetap saja, hatinya berkata Senja yang dimaksud adalah Senja itu.
***
Reval sudah mengancang-ancang untuk melesat bersama motornya. Sejenak melupakan apa yang tengah terjadi sekarang, tentang adiknya dan segala kehidupannya. Hitungan dimulai mundur dari angka tiga, para pembalap sudah berancang-ancang untuk melesat.
3
2
1
Namun, ada yang menahan motornya agar tidak melesat. Yang terjadi, seseorang itu meninju pipi kanan Reval sehingga tubuhnya tersungkur dan motornya jatuh begitu saja. Lagi, seseorang itu meninjunya. Lagi dan lagi, Reval tidak membalasnya ia tau kalau ini balasan dari perbuatannya. Seseorang itu makin jengah, terlalu emosional sehingga tinjuannya makin tak terkendali. Beberapa orang disana mencoba memisahkan.
"Sini, lo ikut gue!"
Reval dengan menurutnya mengikuti apa yang dikatakan orang tersebut. Keduanya berhenti di jalanan sepi tapi masih bisa terdengar suara deru motor yang amat sangat berisik. Gepra menatap tajam Reval, yang ditatap menunduk. Ia tau ini yang akan dilakukan orang yang mencintai adiknya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/86019478-288-k807821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Kejora
Teen FictionSifatnya berbeda 180°, segala tentang mereka bahkan bagai langit dan bumi. Bagai api dan air. Sulit dipersatukan. Namun satu hal yang unik, namanya Bintang dan Kejora. Yang membuat orang menyangka kalau mereka adalah sepasang manusia serasi. Bintang...