Chapter 6
Insiden“Terkadang menjaga dan melindungi seseorang yang berharga itu sulit. Lebih sulit daripada memetik bunga pada tangkainya.”
KEMARIN, ketika Reval ijin pada guru piket. Ia sempat bertemu dengan Lola, Lola memberikan sesuatu yang terlihat seperti undangan. Undangan party untuk merayakan sweet seventeen-nya.
"Reval, tunggu!" Teriak seorang gadis berambut coklat.
"Nih! Satu buat lo, dan yang satu lagi buat lo. Jangan lupa dateng ya?" Reval membaca judul yang ada di bagian depan kertas itu.
Party sweet seventeen.
"Yaudah, gue duluan ya, mau ngasih undangan ke yang lainnya." Lola melambaikan tangan lalu melesat pergi.
"Acaranya jam berapa, Bang?" Kini Kejora tengah di kantin bersama abang-nya dan juga Vena. Di samping meja mereka terdapat Bintang, Johan, dan Varo.
"Jam tujuh malem, gue udah ijin sama mama. Lo tinggal siap-siap aja!"
"Oke!" Kembali, ia menyeruput es jeruknya.
"Ven, mau berangkat bareng?" Tanya Kejora ramah.
"Gue diantar sama mang ucup, Jo. Biasa pacar setia gue." Sontak membuat gelak tawa di antara mereka.
"Dasar! Durhaka lo, yaudah deh!"
Dari sisi lain, Bintang sesekali melirik ke arah Kejora. Dan tentu saja, beberapa kali pandangan mereka bertabrakan. Namun seperti biasa, sikap gengsi yang dimiliki Bintang, membuat dirinya terlihat dingin seperti kesehariannya.
"Ehem.. kayaknya ada yang curi-curi pandang nih?" Sindir Varo, membuat si empunya tersindir.
"Apaan sih," Bintang melirik sinis.
"Lho, emang lo ngerasa?" Tanya-nya membuat Bintang terdiam.
Sialan emang nih anak, batin Bintang menggerutu.
"Kok diem? Ketahuan lo ya.." Johan menambah mood Bintang menjadi hancur.
Bintang hanya sabar, namu memutarkan kedua bola matanya."Anak ilang dimana sih lo?" Dan seketika hening. Sungguh renyah, gak lucu.
Johan dan Varo saling tatap lalu berkata,"Gak lucu, Bin!" Secara serempak.
"Gue cabut!" Bintang pergi keluar dari area kantin.
"Kenapa sih tuh anak?" Tanya Johan, penasaran.
"Iya, ngambek mulu dari tadi!" Jawab Varo enteng.
Keduanya saling tatap lalu berkata,"Bintang masih cowok 'kan?" Suaranya menggelegar sampai terdengar ke seluruh penjuru kantin.
***
Sudah lama, sejak kejadian waktu itu, Gepra tidak pernah bertemu dengan Kejora. Kebetulan hari ini, ia akan pergi ke pesta ulang tahun temannya di SMA Semesta Jaya, yang lain tak lain juga adalah sekolah Kejora. Kemungkinan besar, Kejora datang sangat besar. Sehingga ia dapat melihat bagaimana bentuk wajahnya sekarang. Pasti masih terlihat cantik, seperti dulu. Dulu, saat ia melihatnya pertama kali. Melihat senyumnya yang tidak bisa pudar sudah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Kejora
Ficção AdolescenteSifatnya berbeda 180°, segala tentang mereka bahkan bagai langit dan bumi. Bagai api dan air. Sulit dipersatukan. Namun satu hal yang unik, namanya Bintang dan Kejora. Yang membuat orang menyangka kalau mereka adalah sepasang manusia serasi. Bintang...