Bab 10

107 6 0
                                    

Sabtu Bersama

     SABTU pagi, Bintang bingung harus melakukan apa. Handphone sedari tadi berdering secara bergantian. Tak jauh, pasti teman-temannya yang tidak punya kerjaan. Hanya memenuhi notif Bintang saja. Mau tak mau, Bintang harus melihat tentang apa yang diperbicarakan sahabat-sahabatnya itu. Mau penting, atau tidak yang pastinya semua chat itu akan dilihat juga olehnya. Dengan malas ia mengambil ponselnya yang terletak di nakas dekat ranjang tidurnya. Tak henti-hentinya notif bermunculan. Entah itu dari ketiga sahabtnya, teman sekolah, sampai line promosi.

Johan: Hari ini mau pada kmna? Gue bosen..

Reval: Gue ngikut aja

Johan: selalu begitu, rev

VaroD: Ke rumah gue aja

Johan: gak mau

Reval: gak mau.2

Bintang pun muncul dipercakapan absurd ini.

Bintang: gak mau.3

VaroD: yang kalian lakukan semua..JAHATT

Reval: alay

Johan: aha! Gue punya ide, gimana kalo hari ini kita ke PANTAI.. yuhuu

Reval: gue ngikut

VaroD: ah, lo mah ngikut mulu. Gue rasa kalo gue terjun ke jurang lo juga ikut terjun!

Reval: gak juga, sotau

Johan: mampus lo

VaroD: oh, lo bales dendam sama gue?

Bintang: johan, tumben lo sehat

Johan: bully aja terus sampe mampus

VaroD: ribut mulu! Intinya hari ini kita bakal ke pantai.titik

Reval: gue ajak adek gue

Johan: BOLEH BGTT

Reval: kumpul di rumah gue jam sembilan

Semuanya menjawab oke, tak terkecuali Bintang.

Suasana di rumah Reval sepi, hanya ada dia, bibi, dan adik satu-satunya. Oleh karena itu dia berniat mengajak Kejora untuk pergi weekend berhubung adiknya itu tidak pernah berpergian, kasihan. Apalagi untuk pergi ke pantai, jarang sekali. Pasti Kejora akan sangat senang, karena Kejora sangat suka dengan pantai. Pasir putihnya, ombak yang menenangkan, hembusan angin sore, dan terbenamnya sang surya. Dia sangat menantikan itu.

Sekarang semuanya sedang siap-siap. Kejora begitu gembira, sejak tadi senyumnya tidak luntur-luntur. Saat abangnya–Reval bilang kalau mereka akan ke pantai, Kejora berjingkrak seperti anak umur lima tahun. Sementara di rumah Bintang, ia juga sedang mempersiapkan semuanya dari pakaian ganti, makanan ringan, dan segala macamnya. Jangan berpikir kalau Bintang pergi sendiri dia juga mengajak adiknya–Bulan. Sedari tadi adiknya itu mengoceh, bercerita tentang filosofi pantai. Karena adiknya pun menyukai pantai. Sangat suka.

Bintang KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang