Chapter 5

24.6K 2.4K 103
                                    

Suasana café sore ini terlihat sangat ramai. Mulai dari pemuda-pemudi hingga orang-orang lanjut usia memenuhi tiap sudut café ini. Jaejoong memang kewalahan mengantar pesanan dari meja ke meja, apalagi dengan perutnya yang buncit.

Bayinya sangat berat dan itu membuatnya cepat lelah. Dalam hati ia mencoba menyemangati dirinya untuk tidak menyerah demi buah hati tercintanya.

"Hei, Jae.."

Jaejoong yang sedang duduk dengan wajah lelahnya menoleh pada seorang namja yang baru saja memanggilnya.

"Siwon-ah."

Namja bertubuh tinggi dan berlesung pipi itu adalah anak dari Heebon yang baru saja kembali dari kuliah S3 nya di Australia. Mereka sudah saling mengenal sejak kecil namun Siwon dan keluarga sempat pindah ke Jepang selama beberapa tahun yang akhirnya membuat mereka terpisah.

"Kau tambah cantik, hm?"

Jaejoong tersenyum yang membuat Siwon tiba-tiba gemas. "Jangan tersenyum seperti itu, nanti aku jatuh cinta loh.."

Tangan mungil itu langsung saja memukul bahu Siwon dengan pelan.

"Hahaha... aku bercanda, cantik."

Mata Jaejoong langsung memicing tajam. Ia tidak suka dipanggil seperti itu. Padahal baru sedetik lalu ia tersenyum saat Siwon memujinya cantik. Dan jangan kalian lupakan bahwa namja itu sedang berbadan dua. Sepertinya nyawa Siwon sedang terancam..

"Apa katamu?!" Tanya Jaejoong dengan nada tinggi.

"A-ani, aku hanya bercanda Jaejoong-ah..ehehehe...tapi kau benar-benar tambah cantik loh.."

Aish.. sepertinya Siwon sedang menggali kuburnya sendiri..

"YAK! SEKALI LAGI KAU SEBUT AKU CANTIK, AKAN KUPOTONG LIDAHMU DAN KUJADIKAN MAKANAN TIKUS!"

Bukannya takut, Siwon malah tertawa dan malah mencubit pipi Jaejoong dengan gemas.

"YAK! KEMARI KAU CHOI!"

.

.

.

"Siapa namja yang bersama dengan Jaejoong tadi?"

Yunho saat ini berada di depan café dan memantau kegiatan Jaejoong seperti biasa. Bedanya, hari ini ada seorang namja tinggi yang terlihat sangat akrab dengan Jaejoong. Ia bahkan bisa melihat namja cantik itu tersenyum saat berbincang dengan namja yang ia tak ketahui siapa.

Panas hatinya melihat Jaejoong tertawa riang bersama namja jangkung yang ia tidak ketahui siapa.

Ingin rasanya ia mencincang namja itu dan melemparkannya ke dapur api yang panas.

Kesal!

Kesal!

Kesal!

Harusnya dia yang berada di posisi namja itu-

Arghh, shit man! Lupakan!

Katakan saja hal itu pada dirimu yang dulu, Jung Yunho. Katakan pada dirimu kenapa tidak dari awal kau berlaku seperti apa yang namja itu lakukan pada Jaejoong?

Sulitkah hanya untuk bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri?

Karena pada nyatanya yang dapat ia lakukan saat ini hanyalah meratapi sebuah keterlambatan...

.

.

.

"Hyung, kau jangan merenung terus di kamar, lebih baik kau makan malam dan minum susu.."

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang