Chapter 14

21K 1.9K 86
                                    

Jam istirahat tiba, Yunho pergi ke tempat karyawan yang kini telah menjadi tempatnya bertanya. Sesampainya disana, Jihye terlihat sedang meng-fotocopy beberapa laporan dan memotong kertas.

"Annyeonghaseyo," sapa Yunho kepada beberapa karyawan yang terlihat lebih tua darinya.

"Ah, sajangnim." Sontak, mereka membungkukkan badan.

"Apa ada pertanyaan lagi, sajangnim?" tanya seorang wanita yang terlihat berusia memasuki 40-an.

"Ah, ne..." Yunho menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba saja gatal.

"Silahkan saja, sajangnim."

"Uhm, begini. Apakah jika sang ibu terlalu banyak menangis, berbahaya untuk bayi?"

Beberapa karyawan mengerutkan dahinya heran. Pertanyaan Yunho kali ini lain dari biasanya.

"Setahu saya, jika sang ibu terlalu banyak pikiran, tentu akan membuat tekanan pada janin dan tentu hal itu tidak baik untuk sang ibu dan sang bayi."

"Oh begitu..." ucap Yunho mengangguk-angguk paham.

Tak lama kemudian, Jihye menghampiri Yunho dan membungkukkan badannya.

"Annyeonghaseyo, sajangnim."

Yunho membalas membungkuk kecil.

"Saya turut berbahagia dengan kehamilan Jaejoong, sajangnim. Tadi saya juga bertemu dia disini dan hendak bertemu dengan anda."

"Mwo?"

"Ne, sepertinya sudah dari tadi. Apa sajangnim belum bertemu dengannya?"

"Jaejoong? Datang kesini?"

"Ne."

Tanpa banyak basa-basi, ia langsung pergi dari tempat itu dan mencari keberadaan namja kesayangannya itu.

.

.

.

"Ya, tapi belum lama tiba, Jaejoong-ssi sudah keluar dan bahkan saya lihat dia menangis."

Yunho hanya bisa tercengang setelah mendengar ucapan security yang berjaga.

Jaejoong datang, dan ia tidak tahu?

Lalu, apa lagi?

Jaejoong menangis?

Aish, tolong jangan berikan teka-teki padanya.

Ada apa dengan Jaejoong?

Langsung saja ia mengambil handphone-nya dan segera menghubungi Jaejoong.

"Ck,"  Yunho mendecak saat panggilannya tidak diangkat.

Berkali-kali ia mencoba menelpon Jaejoong, dan yang terakhir nomernya sudah tidak aktif. Ia yakin Jaejoong sengaja melakukannya.

"Ada apa denganmu, Jae..."

.

.

.

TING TONG

CKLEK

"Jae,"

BLAM!

"Jae, buka pintunya...katakan apa yang terjadi eoh?"

Diam. Tidak ada respon apapun.

"Jae? Kenapa kau seperti ini? Apa salahku?"

Yunho masih saja menggedor-gedor pintu. Ia butuh jawaban atas kejanggalan yang terjadi. Setahunya semuanya baik-baik saja.

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang