Junsu masuk dengan mengendap-endap ke dalam kamar dan langsung menguncinya agar Jaejoong tidak masuk. Diraihnya handphone-nya yang terletak di atas meja lalu segera menghubungi kekasihnya.
"Chunnie, kau sudah dapat hasilnya?"
(Hasilnya sudah keluar beberapa hari lalu, Baby.)
"Benarkah? Lalu apa hasilnya?"
(Kau tak akan percaya ini, tapi ku harap kau bisa menerimanya.)
"Siapa?"
(Namja itu, Jung Yunho. Mantan boss kakakmu.)
.
.
.
Seiring waktu berjalan, perut Jaejoong menjadi lebih besar. Pipinya juga bertambah chubby dan badannya sepertinya naik. Ia merasa seperti bayi beruang seperti ini.
"Hey, bayi beruang.."
Cih, namja Choi itu lagi. Sepertinya ia baru saja membaca pikirannya.
"Diam kau, kuda."
"Ow, ow, ow...ada yang marah, tapi tak apa, kau kelihatan semakin mempesona seperti itu."
Ingin melempar Siwon dengan panci besar hingga kepala namja itu terbelah. Ia sedang tidak mood untuk bercanda.
"Hey, kau kenapa, hm?"
Ish, Jaejoong hanya bisa memutar bola matanya saat Siwon bertanya namun wajahnya sangat dekat dengannya.
"Tidak apa-apa."
"Ah, aku tahu! Pasti kau lapar! Ayo kita makan di luar!"
Tangannya langsung ditarik dan ia langsung dibawa masuk ke dalam mobil Siwon. Namja ini walaupun menyebalkan, sebenarnya ia adalah namja yang baik dan juga sedikit...romantis?
"Cha.." Siwon memasangkan sabuk pengaman kepada Jaejoong dan menepuk kepalanya pelan. "Safety first." Ucapnya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Perjalanan terasa begitu canggung karena tak ada yang berniat untuk memulai percakapan. Hanya ada suara radio yang menemani mereka berdua. Sambil mencuri-curi pandang, Siwon menatap perut Jaejoong lalu membuang nafas berat.
"Berapa bulan?"
Tiba-tiba saja Siwon bertanya. Tatapannya masih lurus fokus menyetir.
Jaejoong tersenyum palsu dan mengelus perutnya. "Sudah tiga bulan lebih.."
"Siapa..ayahnya?"
Pertanyaan itu lagi. "Maaf, aku belum bisa mengatakannya, Wonnie."
Siwon tersenyum simpul. Ia kembali fokus menyetir dan mencoba menghilangkan perasaan aneh yang tiba-tiba hinggap di dadanya dan menyeruak sama seperti perasaan yang pernah ia rasakan saat meninggalkan Korea beberapa tahun silam.
.
.
.
"Hey, Jihye-ah.." Ahra tiba-tiba saja duduk tepat di sebelah Jihye yang terlihat sedang fokus di depan layar komputer.
"Ada apa, tukang gossip?" balas Ahra tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kau sudah tahu belum?"
"Belum."
"Aish, pasti lah kau belum tahu—okay, jadi begini. Kau sudah tahu belum—"
"Belum."
"Ya! Aku belum selesai bicara!" Ahra mendaratkan sebuah jitakan di kepala temannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/113186097-288-k622922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowy Summer
FanfictionJaejoong sangat membenci Yunho. Bosnya yang begitu gagah dan tampan. Yang telah menghamilinya dan tidak mau bertanggung jawab. YAOI/MPREG/YUNJAE