Chapter 11

22.6K 2.1K 111
                                    

Sang mentari mulai menampakan wujudnya dan memancarkan sinarnya seakan 'mengejek' Yunho yang masih tertidur pulas. Namun sayangnya tidur nyenyaknya harus terganggu oleh suara getaran handphone miliknya.

"Ck." Gerutunya pelan sambil meraih handphone-nya yang berada di meja nakas.

"Hm." Gumamnya kemudian kembali menutup mata.

(Selamat pagi sajangnim, maaf menganggu anda sepagi ini, tapi tadi Tuan Choi memberitahu bahwa beliau ingin bertemu siang ini.)

"Hm."

(Lalu sorenya anda akan menghadiri peletakan batu pertama di lokasi proyek bersama Tuan Park.)

"Hm."

(Malamnya anda sudah tidak ada jadwal dengan siapapun, Sajangnim.)

"Arra."

PIP.

Sambungan itu terputus.

Yunho mencoba membuka matanya dan bangkit dari tidurnya. Kepalanya terasa sangat berat dan badannya serasa akan remuk pada saat itu juga. Sepertinya pengaruh alkohol semalam masih tersisa yang membuat tubuhnya belum bisa bekerja dengan baik.

Ya, semalam ia menghabiskan malam di sebuah club besar di Seoul. Tujuannya hanya untuk mencari hiburan untuk mengobati sakit hatinya, namun justru yang terjadi adalah ia mabuk berat dan menggumamkan nama namja cantik itu berulang kali.

"Jaejoongie...huks..." kembali meminum gelas yang berisi wine tanpa mempedulikan kondisi lambungnya yang sebentar mungkin akan menggila.

" kembali meminum gelas yang berisi wine tanpa mempedulikan kondisi lambungnya yang sebentar mungkin akan menggila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baby...huks...Jaejoongie..." dadanya terasa begitu sesak dan tanpa ia sadari air matanya telah jatuh membasahi pipinya.

"Appa minta maaf...huks..."

"Mianhae...appa janji appa akan menyayangimu...appa menyesal baby..."

"Kim Jaejoong...huks..."

Yunho menggelengkan kepalanya pelan; mencoba mengusir khayalannya akan apa yang terjadi semalam. Walaupun sebenarnya tadi malam banyak sekali wanita dan namja cantik yang mencoba menghiburnya, namun di kepala hanya ada satu nama.

Hanya dia.

Kim Jaejoong.

.

.

.

TOK TOK TOK

"Masuk."

Pintu terbuka dan memunculkan seorang karyawan dan sesosok namja yang berpenampilan rapi dari kepala hingga kaki. Yunho tersenyum ramah saat melihat salah satu rekan bisnisnya sudah diambang pintu.

"Kau bisa kembali, Jihye." Perintah Yunho lalu Jihye segera meninggalkan ruangan itu.

"Silahkan duduk, Tuan Choi."

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang