Special Chapter

30.4K 1.8K 54
                                    

          

Suasana pekarangan keluarga Jung terlihat begitu tenang. Suara air mancur di halaman depan menambah kesan elegan dari bangunan mewah itu. Parkiran mobil yang bisa menampung empat mobil sekaligus menunjukan betapa luasnya tempat tinggal keluarga Jung Yunho ini.

Di dalamnya, seharusnya ada banyak pelayan dan tukang kebun-yang hari ini tidak terlihat berkeliaran dimana pun.

Mengapa?

Libur natal sudah dekat dan banyak dari mereka yang meminta izin untuk pulang ke kampung halaman mereka guna merayakan hari penuh sukacita itu bersama keluarga.

Sang nyonya rumah, Jung Jaejoong memijat kepalanya pelan setelah berhasil menidurkan anak kesayangannya, Jung Changmin.

Hampir dua jam Jaejoong mencoba membuat Changmin tertidur namun bocah super aktif itu tidak mau diam dan malah berlari-lari di dalam rumah mereka yang sangat luas.

Tapi bocah bertubuh tambun itu langsung menjadi penurut saat sang eomma menawarkan benda kesayangannya; yaitu dua dada montok eomma-nya.

Walaupun sudah tidak memproduksi susu, Changmin masih suka menyusu pada dada montok eomma-nya. Hal itu membuat sang appa, Yunho, sedikit geram.

Terbukti dari ada segaris luka di dada Jaejoong, bekas gigitan Yunho semalam, karena ia kesal dengan sifat Changmin yang suka memonopoli eomma-nya; sehingga pada sesi intim mereka tadi malam, Yunho meluapkan semuanya. Namun Yunho sendiri tidak bisa marah langsung pada Changmin akan hal itu.

Namja cantik itu mendudukan pantatnya di sofa empuk di depan televisi. Betapa melelahkan mengurus rumah sebesar itu sendirian. Sebelumnya, para maid lah yang bertugas untuk membersihkan rumah. Sedangkan Jaejoong akan berkutat dengan masakan di dapur dan juga kebutuhan anak dan suaminya.

Namun kali ini, ia harus membersihkan semuanya seorang diri.

Rambutnya sudah lepek dan tubuhnya lengket semua. Tidak nyaman dengan posisi duduk, Jaejoong merebahkan tubuhnya di atas sofa seraya menutup mata. Tanpa ia sadari, ia malah tertidur pulas saking lelahnya.

.

.

.

"Sayang, bangun, hm?"

Yunho baru saja pulang kerja dan mendapati istri tercinta-nya tertidur pulas di sofa. Guratan lelah tercetak jelas di wajah mulusnya. Beberapa kali Yunho menepuk-nepuk lengan namja cantik itu namun hanya direspon dengan lenguhan pelan.

Akhirnya Yunho memutuskan untuk mengangkat tubuh istrinya yang terasa sangat ringan.

"Tubuhmu sangat ringan sayang. Kau harus makan banyak."

Cup.

Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir manis Jaejoong. Dengan perlahan, Yunho menuju kamarnya untuk menidurkan istri mungilnya.

Sesampai di kamar, Yunho merebahkan tubuh mungil itu di atas ranjang. Bibir milik namja bermata musang itu tersenyum kecil. Ia tahu persis betapa lelahnya Jaejoong setelah membersihkan dan mengurus rumah sendirian tanpa bantuan siapapun.

Changmin?

Tidak mungkin. Yang ada bocah kecil itu hanya akan menambah sakit kepala untuk istrinya.

Namun Jaejoong tidak pernah mengeluh selama para pelayan pergi. Walaupun lelah, ia lebih sering diam dan beristirahat.

Entah mengapa Yunho jadi merasa bersalah karena tidak bisa membantu apapun ketika para pelayan tidak ada. Selain itu, ia yakin istrinya pasti kesepian.

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang