Chapter 9

21.7K 2.1K 96
                                    

Jaejoong baru saja selesai menyikat gigi saat mendengar pintu rumahnya diketuk. Ia mencoba memanggil Junsu namun tiba-tiba teringat bahwa adiknya sedang pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan dapur.

"Tunggu sebentar!" Jaejoong memegang pinggangnya karena perutnya yang buncit.

CKLEK!

"Bunga yang cantik untuk calon eomma yang cantik..."

Tepat di depan wajahnya, sebuah bouquet bunga besar terpampang indah menghalangi wajah pemberinya.

"Selamat pagi."

DEG

"Yunho."

Jaejoong membulatkan matanya lebar saat melihat sosok Jung Yunho berada di hadapannya lengkap dengan tampilannya seperti yang sering ia lihat di kantor. Berjas dan berdasi. Tampan dan gagah.

"Untukmu." Memberikan bouquet bunga itu dan tersenyum lebar.

Jaejoong hanya terdiam namun tangannya malah mengambil bouquet itu ragu-ragu. Senyuman di bibir Yunho semakin melebar saat melihat Jaejoong menerimanya.

"Aku minta maaf soal yang kemarin, aku sungguh tidak bermaksud menakutimu."

Wajahnya penuh dengan raut penyesalan dan juga masih ada luka-luka memar yang membekas.

"Omong-omong, bunganya cantik. Sepertimu." Puji Yunho lagi.

BLUSH

Jantung serasa akan meledak mendengar gombalan Yunho barusan, seakan melupakan kejadian mengerikan dimana Yunho menciumnya begitu nafsu.

"Umm...apa kah kau tidak akan mempersilahkan tamu masuk?" tanya Yunho tersenyum menggoda.

"Untuk apa?" ketus. Jaejoong menatap Yunho tidak suka.

"Aku belum makan pagi, aduuuh, perutku sakit! Sepertinya penyakit lambungku kambuh! Aaah!" Yunho memegangi perutnya dan menunjukan wajah kesakitan. Janganlah percaya, ia hanya berpura-pura.

"Ck, masuklah. Aku akan membuatkan sarapan." Masuk ke rumah begitu saja, meninggalkan sosok Yunho yang sedang tersenyum kemenangan.

"Hehehehe, aktingku bagus juga ternyata." Gumamnya, lalu masuk ke dalam rumah.

.

.

.

Yunho tidak pernah setertarik ini memandang orang memasak. Dulu, saat ia masih tinggal bersama orang tuanya, ia selalu berada di kamar saat ibunya memasak, dan hanya akan turun ketika makanan sudah siap.

Tapi kini?

Oh gosh, pandangan tak terlepas sedetik pun dari namja cantik yang asik berkutat dengan dunia memasak. Sebut dia mesum karena butt Jaejoong menjadi salah satu objek yang menarik untuk dipandang. Oke, walaupun hampir rata.

"Kau sedang apa disini? Ku bilang tunggu di ruang tamu atau di meja makan!"

"Kau terlalu indah untuk dilewatkan."

BLUSH

Bisakah Yunho menghentikan semua gombalannya, karena dia mulai tidak konsentrasi memasak. Ish, Jaejoong mengutuki dirinya yang gampang sekali termakan gombalan klasik seperti itu.

"Aku tahu."

Menjawab singkat lalu kembali menyibukkan diri dengan memotong sayur. Pagi ini dia akan membuat Japchae. Ia tidak peduli jika Yunho tidak menyukainya, yang penting dia sudah membuatkannya.

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang