Chapter 7

22.9K 2.3K 79
                                    

Yunho kini terbaring lemah. Seluruh badannya nyeri sehabis dipukuli oleh Junsu yang mengamuk bagaikan singa betina. Kondisinya tidak memungkinkan untuk mengendarai mobil yang dibawanya tadi. Akhirnya, Yoochun lah yang harus mengantar Yunho pulang ke apartmentnya.

"Tuan Jung." Yoochun memanggil nama namja yang sudah babak belur di sebelahnya.

"Panggil aku Yunho." Masih mencoba terlihat kuat di depan kerabatnya itu. Oh betapa ia menjaga harga dirinya, dia tidak mau terlihat lemah di depan Yoochun.

"Yunho." Panggilnya sekali lagi.

Yunho hanya berdehem mencoba mengabaikan ngilu yang menyebar di sekujur tubuhnya.

"Maafkan kekasihku."

"Tidak apa. Aku pantas mendapatkannya."

Yoochun tersenyum. Namja bermata musang di sebelahnya mati-matian menahan sakit di seluruh tubuhnya. Dan jangan lupakan dia hanya lelaki dewasa yang hidup sendiri. Entahlah siapa yang akan mengobatinya.

"Apa kau ingin ke rumah sakit?" Tanya Yoochun.

Yunho menggeleng. Enak saja, dimana harga dirinya? Dia tidak mau terlihat lemah hanya karena dipukul Junsu. Tapi jika diingat-ingat, Junsu memang memukulnya begitu keras dan ia tidak bisa melakukan perlawanan.

"Kita ke arah mana sekarang?" Yoochun kembali bertanya.

"Belok kanan, apartmentku berada disana."

Yoochun segera memutar setir mobil dan berhenti tepat di depan gedung apartment mewah itu.

"Sudah sampai."

Yunho melepas sabuk pengamannya dan memberikan senyuman singkat tanda terima kasih pada Yoochun yang telah mengantarnya pulang.

"Yunho-ssi."

"Hmm?"

"Teruslah berusaha."

Yunho tersenyum dan memberikan anggukan seakan mengerti apa yang Yoochun maksudkan. Katakan dia sangatlah percaya diri, namun ia merasa Yoochun berada di sisinya.

Tidak langsung masuk ke dalam gedung, Yunho memastikan mobil yang dikendarai Yoochun sudah tidak terlihat, dan langsung saja ia mengeluarkan sebuah kunci mobil yang lainnya lalu kembali bertolak menuju rumah Jaejoong.

Pantang menyerah, hm?

.

.

.

Setelah tragedi pemukulan Yunho yang dilakukan oleh Junsu, Jaejoong kembali merenung di kamarnya. Pikirannya kembali terbayang semua yang dikatakan oleh Yunho.

'Karena baby...juga akan punya appa'

Sungguh tidak mengerti.

Tidak, sebenarnya sudah sejak lama Yunho mengutarakan perasaan untuk bersamanya. Lalu kata cinta waktu itu? Ia yakin itu hanyalah bualan belaka.

Yunho tidak bisa kembali begitu saja saat ia sudah memantapkan hati untuk dirinya sendiri. Ia sudah menguatkan dirinya untuk bisa menjadi sosok eomma sekaligus appa untuk anaknya kelak.

Tapi, dari hati terdalam, ia mengaku tidak bisa melakukan semua ini sendirian. Kehamilan sangat membuatnya frustasi.

"Baby, apakah kau mau menerima appa-mu, hm?" kembali bermonolog seperti yang biasa ia lakukan.

"Eomma tidak tahu...eomma...tidak bisa menerima appa-mu begitu saja sejak ia menolak kita berdua..."

"Baby jangan dengarkan kata appa waktu itu, hmm? Baby adalah anugerah terindah yang eomma punya, tumbuhlah dengan baik di dalam, arra?"

Snowy SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang