Ch3. Scout Ladies.

8.7K 973 145
                                    

Taehyung keluar dari sebuah bank dengan wajah lelahnya. Pria berusia 25 tahun itu baru saja mentransfer uang kepada seseorang yang semalam menelepon Taehyung. Ia membuka buku tabungannya, selama lima tahun ini Taehyung sudah menghabiskan uang hampir 1 miliar won untuk orang itu. Taehyung tak pernah menyesal dengan semuanya, ia lakukan itu untuk melindungi putri tunggalnya.

Bagi Taehyung, lebih baik kehilangan Harta daripada kehilangan darah dagingnya sendiri.

"Appa, sudah selesai?" tanya Hyunjoo yang sedari tadi menunggu di depan mobil.

"Sudah. Ayo, sekarang kita pulang. Ke mana adikmu?"

"Taerin tidur. Dia bilang sangat mengantuk, Appa."

"Kenapa kau tak tidur juga?"

"Aku ingin menjaga Taerin. Karena sewaktu Appa keluar dari mobil tadi, ada seorang wanita yang terus memerhatikan kami dari kejauhan."

Senyum Taehyung memudar. Ia langsung waswas dan menoleh ke sekitar. Tak ada yang mencurigakan, tapi apa maksud dari perkataan Hyunjoo? Ia menggendong Hyunjoo dan memasukkan ke dalam mobilnya dengan gerakan cepat. Kekhawatiran menyergapi hati dan pikiran Taehyung, ia takut jika hal yang tak diinginkan terjadi menimpa anak-anaknya.

"Appa?"

"Kita pulang sekarang, Hyunjoo-ya."


"Noona."

Jungkook menghela napas pasrah karena sedari tadi sang kakak mengabaikannya. Perubahan raut wajahnya pun sangat kentara jika Joohyun sangat marah pada adiknya.

"Noona, apa kau membelanya? Noona, maaf."

Joohyun menghela napas berat. Ia menatap manik mata adiknya yang menyiratkan penyesalan. Joohyun menangkup kedua pipi Jungkook kemudian menggeleng.

"Aku hanya melindungi Noona."

Wanita itu tersenyum. Tangan kanannya mengelus pipi Jungkook. Selanjutnya ia mengambil buku kecil yang selalu dibawa ke mana-mana dan menuliskan sesuatu.

“Noona tidak suka kau bertindak seperti itu padanya, Kook-ie. Tindakanmu tadi benar-benar kelewatan.”

Jungkook menunduk usai membaca tulisan tersebut. "Noona, aku tak ingin kau terluka lagi," lirihnya.

"Noona, tahu? Saat Noona disakiti, rasanya aku ingin gila. Melihat Noona menangis setiap hari, tidak ingin makan, tidak ingin minum, tapi saat aku ingin menghabisi orang itu Noona melarangku." Jungkook tersenyum miris. Ia mengingat betul wajah-wajah lelaki berengsek yang telah melukai batin kakaknya.

"Noona, jika ada siapapun yang mencurigakan, Noona harus secepatnya memberitahu adikmu ini."



Taehyung masuk ke dalam kamar Taerin yang bernuansa tokoh hello kitty. Seluruh kamar di dominasi oleh warna pink. Mulai dari aksesoris sampai tempat tidur pun berwarna dan bergambar serupa.

Taehyung membaringkan tubuh Taerin  di atas tempat tidur. Ia meraih selimut hello kitty tersebut dan menyelimuti anak kesayangannya. Taehyung tersenyum, ia membungkuk dan mencium kening Taerin sekilas kemudian mengelusnya.

"Tidur yang nyenyak, Tae." Taehyung terkekeh sendiri ketika memanggil anaknya dengan panggilan itu, ia merasa seperti sedang memanggil dirinya sendiri. Dulu, mendiang ibunya sering memanggil Taehyung dengan panggilan kesayangan itu.

Tak lama kemudian, ponsel Taehyung berdering. Ia buru-buru keluar sebelum tidur anaknya terusik. Lagi-lagi ia berdecak malas melihat siapa yang menelepon. Ia menolak panggilan dari orang tersebut, dan ponselnya kembali berdering. Dengan berat hati ia mengangkat telepon tak penting itu.

The Flower Crown•Kth✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang