Seorang anak kecil menunggu jemputan di depan sekolahnya dengan bosan. Sudah 30 menit berlalu setelah bel pulang sekolah berbunyi, belum ada satu pun yang menjemput.
Hyunjoo menyandarkan tubuhnya yang lelah sambil memeluk sebuah buku gambar astronot. Bocah itu takut, satu per satu murid TK maupun sekolah dasar sudah pulang, hanya dirinya yang masih di sana.
"Hei."
Hyunjoo menoleh, seorang lelaki dewasa keluar dari pos. Hyunjoo menegakkan kembali tubuhnya dan membungkuk sopan pada penjaga sekolah tersebut. "Selamat siang, Ahjussi."
Penjaga sekolah tersenyum, menyetarakan tinggi badannya dengan Hyunjoo. "Kenapa belum pulang?"
"Aku sedang menunggu Imo."
Pria itu melirik jam tangannya. "Sudah setengah jam, kenapa dia belum datang?"
"Entahlah, mungkin terjebak macet."
"Ingin Ahjussi antarkan pulang?"
Hyunjoo terdiam sebentar kemudian menggeleng. "Terima kasih, Ahjussi. Tapi, aku menunggu Imo saja, Ahjussi beristirahatlah."
Sebuah senyuman terpatri di bibir pria bernama Do Janghoon, sebelah tangannya mengusak gemas rambut Hyunjoo. "Astaga, kenapa kau sangat menggemaskan sekali, siapa namamu?"
"Kim Hyunjoo."
"Nama yang bagus, jadilah anak yang pintar, ya." Petugas Do menepuk kepala Hyunjoo beberapa kali kemudian kembali ke pos-nya.
Kini Hyunjoo menunggu seorang diri lagi, merasa bosan ia pun berniat pergi ke Taman dekat sekolah. Kepindahannya ternyata sia-sia saja karena keadaan Taman pun sepi.
Hyunjoo duduk di salah satu bangku sambil mengayunkan kedua kakinya dengan bosan. Ingin rasanya Hyunjoo pulang sendiri, tapi ia sama sekali tak tahu jalan.
"Hei, adik kecil."
Seorang pria berperawakan kurus dan tinggi duduk di samping Hyunjoo.
"Ahjussi siapa?" tanya Hyunjoo waswas.
"Sedang menunggu siapa?"
Hyunjoo menggeser tubuh kecilnya, berusaha menjauh dari lelaki mencurigakan ini. "Tidak menunggu siapa-siapa."
"Benarkah? Bagaimana jika kau ikut Ahjussi? Kau akan mendapatkan apa yang kau mau."
Hyunjoo berdiri, hendak meninggalkan orang tersebut namun tangannya ditahan, tubuh anak itu semakin bergetar. "A-Ahjussi, tolong lepaskan, aku ingin pulang!" teriaknya.
Tak lama kemudian, ia mengeluarkan sapu tangan dan membekap mulut dan hidung Hyunjoo, tak sampai satu menit Hyunjoo sudah pingsan karena pengaruh obat bius yang diberinya.
♥
♥"Hyung, bagaimana ini? Tolong selamatkan Hyunjoo, Hyung," ujar Taehyung kalang kabut.
"Tenanglah, Tae. Kita sedang menyusun rencana untuk membebaskan Hyunjoo."
Kepala Taehyung berdenyut nyeri. Tangisan Taerin yang takut kehilangan Hyunjoo membuatnya semakin pusing.
Ponsel Taehyung berdering lagi, kali ini panggilan video yang masuk, buru-buru Taehyung menggeser tombol hijau. Kedua matanya membelalak melihat Hyunjoo terikat di sebuah kursi sambil menangis.
"Kembalikan anakku, berengsek!" teriak Taehyung.
Sooyoung langsung merengkuh Taerin yang terkejut melihat ayahnya marah.
Taehyung semakin geram, perutnya mual melihat wanita di seberang sana mengibaskan rambutnya.
"Santai saja, Sayang, anak kita baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower Crown•Kth✔
FanficBagaimana kehidupan sehari-hari Kim Taehyung dalam mengurus putri kesayangannya tanpa seorang istri? Akankah ia mendapat kebahagiaan dan juga mendapatkan istri untuk menjadi ibu dari anaknya? ^^ Bisa disebut sinopsis kaga si? ?? kaga pinter wehh! n...