Ch17. Revealed

5.1K 605 150
                                    

Vivi ngetik ini kemaren pagi, dijeda karena nonton pengabdi s*tan (udah ketinggalan banget yak? Maklumlah kaga sempet liat di bioskop :v) sama kakak, dan karena kakak vivi kerja malem jadilah vivi tidur sendirian. Fix bener2 kaga bisa tidur, kebayang-bayang mulu sama film 😭 jadi demi melepas rasa tkut vivi lanjut ketik ini dan selesai jam 3 pagi, baru bisa tidur. Itupun kebangun lagi jam 4 :' sett dah yak, jadi curhat.

Ciee pada seneng nih yee Vivi update cepet wkwk.

[bagi yang penasaran sama Seungkyung kenapa dia bisa dendam banget ama keluarga Kim, di chapter ini terungkap semua ya. Silakan dibaca ampe mentok]






























Gelisah.

Sejak kepergian Taerin, lelaki itu sama sekali tak bisa tenang. Sampai malam begini Seungkyung belum juga mengabarinya.

Taehyung hanya tak ingin terjadi sesuatu pada anaknya. Terlebih, Taerin sedang sakit. Epilepsinya bisa kambuh kapan saja.

"Tuan Kim, makan malam sudah siap."

Pelayan Lee berbicara pada Taehyung, namun tak mendapat sahutan apapun dari majikannya.

"Tuan?" Ia menyentuh bahu Taehyung, membuatnya terkejut.

"A-ada apa, Ahjumma?" tanyanya, seperti orang yang kehilangan arah.

"Makan malamnya sudah siap. Hyunjoo sudah menunggu di sana."

Taehyung mengangguk lantas bangun dari posisi duduknya, kaki panjang itu membawanya ke ruang makan.

"Selamat malam, Appa."

Taehyung tersenyum. "Malam, Hyunjoo. Makan yang banyak, ya."

Walau ia terpuruk dengan kepergian Taerin, setidaknya ia tidak boleh terlihat putus asa di hadapan Hyunjoo.

"Appa juga harus makan yang banyak, ya."

Nyatanya, Taehyung hanya memakan beberapa suap makan malamnya. Tidak ada kehadiran Taerin, membuat nafsu makannya berkurang drastis.

"Kenapa tidak dihabiskan?" tanya Hyunjoo.

"Appa sudah kenyang."

"Apa Appa sedang berbohong? Aku menghitung berapa suap Appa makan."

"Ah..." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lantas mengambil apel dari keranjang buah. "Kalau begitu, Appa makan ini saja."

Taehyung menggigit apel merah tersebut dan mengunyahnya. Itu pun tidak sampai habis, hanya lima gigitan ia sudah membuang apel itu.


"Aish! Noona ke mana, sih? Sudah malam belum pulang juga." Jungkook menggerutu, khawatir karena sampai selarut ini kakaknya belum juga pulang.

Apa ia menginap di rumah Taehyung Hyung? Selanjutnya Jungkook menggeleng tak yakin. Biasanya sang kakak akan mengabari terlebih dahulu.

"Baiklah. Aku ke sana saja." Jungkook mengambil kunci motor yang tergeletak di atas meja. Mengabaikan rasa lelah karena baru pulang limabelas menit yang lalu.

Selama perjalanan, Jungkook tak berhenti memikirkan kakaknya. Seperti ada perasaan lain. Biasanya kalau Joohyun menginap di rumah keluarga Kim ia tak akan sepanik ini.

Motor besar itu sampai di depan gerbang raksasa berwarna putih. Ia melepas helm, bergegas turun dan memencet bel dengan tidak sabaran.

Satu menit menunggu, akhirnya sang empunya rumah langsung membukakan pintu.

The Flower Crown•Kth✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang