Hallo laki-laki berwajah datar dengan senyuman manis yang kau tampakan kadang-kadang saya sungguh menanti hari ini untuk melihatmu tersenyum bahagia karena hari ini adalah hari yang kau nanti-nantikan.
Saya sangat berharap kamu tahu, kalau saya disini sangat mengaggumimu, sesosok pangeran tanpa jubah merah.
Saya sangat suka saat kau sedang memandang lapangan dari depan kelasmu karena saya puas memandangmu dari bilik ranting pohon yang menghalangi kita.
Saya sangat suka melihat wajahmu yang menenangkan bagai bentangan bintang-bintang saat malam.
Saya sangat menghargaimu sebagai manusia super dalam bayangan-bayangan malam yang saya buat dalam selembar kertas tak berwarna.
Saya amat sangat mengharapkanmu menjadi milik saya seutuhnya walaupun saya tahu apa yang saya pikirkan hanyalah khayalan yang tak pantas untuk saya ibaratkan menjadi nyata.
Kamu memang bukan untuk saya, sahabat saya lebih pantas untukmu, di banding saya yang tidak se-sempurna sahabat saya yang juga mengaggumimu bahkan lebih serius dari saya.
Jika boleh saya jujur saya sangat tertatih menulis tulisan ini. Karena kamu adalah hal yang sangat ku nanti-nanti semenjak tiga tahun terakhir sebelum saya tahu jika sebenarnya sahabat saya juga mencintai orang yang sama bahkan kalian sama-sama mencinta hingga saya harus tinggal disini bersama harapan-harapan yang sudah saya rakit sedemikian rupa.
A9// Dariku sang pengagum diam-diam
![](https://img.wattpad.com/cover/96375387-288-k766482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Detik Perasa
PoetryHanya aksara... Sebatas aksara yang akan abadi... Tanpa dia mengetahui... Bahwa tentangnya juga pernah tertulis dan akan abadi terbawa mati.