Dalam ruang gerah sekolah
Kuhabiskan waktuku bersamamu
Untuk menjunjung ilmu
Pagi hingga sore berlaluHari demi hari pun ku lewati
Setetes peluh menetes di dahimu
Adakah yang perduli?!Serak suaramu habis menasehati
Adakah mereka perduli?!
Adakah mereka menghargai?!Yang ada habis kau di caci maki
Kata perkata keluar dari muridmu
Yang susah payah kau didik dengan hati nurani
Adakah mereka balas budi?!
Cacian, hinaan, bahkan pukulan yang kau dapat.Pendidikan Negeri ini telah hancur!
Tiada lagi moral pada jiwa pemudaMenghormatimu seakan mereka tak acuh!
Apa kata pejuang dahulu?!
Sungguh malu saya berada diantara pemuda tak bermoral.
Saya malu, pada pejuang dahulu!
Dengan susah payah,
Bertetes darah mereka habiskan
Demi pendidikanSekarang terjajah kembali
Karena pemuda tak memiliki moral dan hati nuraniSaya hanya berharap suatu saat Negeri ini
Negeri dengan jiwa Pemuda yang padam
'Kan kembali diterangi.A9- Selasa 27 Maret 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Detik Perasa
PoetryHanya aksara... Sebatas aksara yang akan abadi... Tanpa dia mengetahui... Bahwa tentangnya juga pernah tertulis dan akan abadi terbawa mati.