Sayang,
aku luka lagi
setelah hati ini tertusuk perih
kamu telah memberikan duka-duka yang berkeping-keping
aksara-aksara yang menggelinding
perlahan itu merubahnya menjadi belati yang tajam menusuk hatiAndai kau tahu sayang, hatiku ini terlalu rapuh akan kepergianmu
Duka yang kau beri sudah cukup membuatku tersiksa
aksara-aksara indah itu sudah berganti dengan aksara penuh sakit kenangan darimuSayang, aku telah yatim di pelatar bumi
jika kau mengerti, ada siksa-siksa yang membakar dalam dada
ketika dengan sengaja kau kenalkan luka-luka di hadapan purnamaTahu kah engkau? setelah kau kenalkan luka dihadapan purnama aku meringis menahan nestapa yang kau beri dengan begitu sempurna.
Hatiku tercabik menahan luka sendiri, berharap ini semua hanya mimpi
tapi, pada kenyataannya kau tak juga kunjung kembaliDan membuatku tersadar, bahwa ini semua bukan mimpi.
Khayalku ternyata semu, kamu bukanlah pendampingku di atas altar yang kubayangi sedari dulu
Sebaiknya aku sudahi agar tak luka pada hati.
Banjarmasin & Tangsel, 2017.
ARS & A9
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Detik Perasa
PoetryHanya aksara... Sebatas aksara yang akan abadi... Tanpa dia mengetahui... Bahwa tentangnya juga pernah tertulis dan akan abadi terbawa mati.