//i
Jujur aku salut pada semesta yang mempertemukan kita,
dia sungguh piawai memainkan waktu
sampai suatu waktu
aku takut kehilangan kamu,
dan aku tidak mau menyakiti mereka dalam sekali waktu.
Jujur aku terpikat dengan cara mereka termaksud kamu
cara kalian mengambil perhatianku
entah lewat guru, teman sebangku, atau saat langsung bertemu.
Aku juga senang saat kamu membalas pesan singkatku
walaupun kamu masih dingin kala itu
entah karena kamu tidak mengenal namaku
atau kamu memang tidak ada niatan denganku?//ii
Jujur setiap kali aku ingin menolak seluruh perhatian itu seakan ada gejolak penolakan dari lubuk terdalam.
Aku tak ingin menyakiti satu hati pun, termaksud kamu.
Kamu begitu piawai mengambil hatiku, yang alih-alih hanya lewat tatapan malu-malu.
Ntah apa yang membuatku candu, setiap kali penolakanku selalu saja gagal, malah ingin bertemu.
Kamu luar biasa sederhana, hanya lewat tatap saja bisa membuatku bersemu, dan membuatku kalut takut kehilangan dirimu.
//iii
kamu menang
kamu berhasil
kamu yang membuat aku takut kehilangan
kamu berhasil membuatku percaya apa itu cinta
entah ini perbuatan semesta
atau memang sudah takdirnya
sekarang aku sudah ada rasa
dan sekarang kau mau apa?
sebelum aku menuju langkah selanjutnya
aku punya permohonan yang patut dilaksanakan sekiranya
tolong jangan permainkan perasaan inituan kau telah berhasil
kau telah merajut kembali hati yang dulu pernah sobek
apakah kau bersedia memenuhi permohonanku tuan?//iv
Jika iya, aku mohon Tuan.
Tidak berat bahkan sederhana.Aku hanya ingin, kamu merajut asa bersamaku. Tanpa membuatku luka kembali, tanpa meninggalkan kenangan seperti pria-pria sebelumnya.
Aku sudah percaya, aku sudah menaruh anganku dan mohon Tuan jangan kecewakan aku.
//v
aku t'lah percaya terhadapmu Tuan
kau unik, kau berbeda dan kuharap kautidak seincipun sama seperti mereka
yang sebelumnya
dan kau satu-satunya orang yang kusemogakan
orang yang mulai kusebut namanya di dalam doa
dan orang yang mulai ku minta kepada-Nyajika kamu memang mahir mematahkan
tolong jangan lakukan
cukup bilang perlahan
jika memang aku ada kesalahan//vi
Tolong bicarakan baik-baik denganku, kita selesaikan bersama dengan kepala dingin sembari menyesap minuman favorit kita masing-masing.
Aku yakin kepadamu, bahwa kamu akan selalu dan senantiasa menjagaku tanpa akan membuat airmataku terjatuh karenamu walau setetes.
Soffiasri and Me
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Detik Perasa
PuisiHanya aksara... Sebatas aksara yang akan abadi... Tanpa dia mengetahui... Bahwa tentangnya juga pernah tertulis dan akan abadi terbawa mati.