Tulisanku tentangmu.

20 2 0
                                    


Detik demi detik berlalu,
membiarkan tulisanku yang kaku
hilang tak kunjung temu.
Karenamu yang tak 'kan pernah membaca pesanku itu.

Yang sudah tertutup oleh debu-debu,
dan tak 'kan pernah kau tahu.

Bahwa aku menulis karenamu,
bahwa aku menangis karena diksi-diksi tentangmu.

Mungkin mereka menilaiku egois, ketika setiap membaca diksiku hanya tentangmu.

Yang sudah pasti tak 'kan pernah kau tahu.
Karena yang kaulihat hanya ragaku, bukan segala diksi tentangmu yang tersembunyi dalam buku album memori milikku.

Segala tentang rindu
Segalanya tentang kau dan aku
Segalanya yang pernah kita lalui bersama walau kini semuanya telah usai,
tiada lagi kau dan aku, hanya ada aku dan diksi-diksi tentangmu.

Kita, bukan lagi yang dulu.
Kita hanya kenangan yang lalu.
Terhempas sudah semua itu.
Tanpamu sakitku itu sempurna.

Usai sudah kita menjadi debu, terimakasih atas segalanya yang telah lalu dan terungkit kembali menjadi diksiku yang tiada habisnya tentangmu.

Dan titik menjadi akhir antara kamu dan tulisanku.

SELAMAT TINGGAL!
Dan pasti nanti aku rindu lalu menulis lagi tentangmu tanpa jemu-jemu.

A9.
#ByA9
#Langitbiru.

Detak Detik PerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang