Tak sengaja aku menatap dua manik matamu.
Indah hitam legam, kamu memang tak setampan para imigran, atau aktor-aktor hollywood, tapi kamu manis berhasil saja kamu ketuk pintu hatiku.
Kata mereka kudengar kamu menyukaiku?
aku tak apa, justru aku jua menyukaimu.
Tapi perlu kamu ketahui, aku takut jikalau nanti kamu harus pergi karena tak nyaman bersama.Aku menyukaimu karena kamu sederhana, dan berani berbicara sepatah dua patah walau sedikit malu-malu, namun berhasil membuatku tersenyum waktu itu.
Caramu menyampaikan salam membuatku tersenyum, bagaimana tidak? kamu menyampaikan salammu untukku melalui seorang guru, berani sekali hehe.
Aku hargai keberanianmu, walau jujur terkadang aku masih malu jika bertemu.
Aku hargai keputusanmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Detik Perasa
PoetryHanya aksara... Sebatas aksara yang akan abadi... Tanpa dia mengetahui... Bahwa tentangnya juga pernah tertulis dan akan abadi terbawa mati.