1. Pindahnya Adzani.

351 24 5
                                    

kring!! kring!! kring!!

Alarm Ben mengusik tidur paginya itu. Ben berusaha mematikan jam alarm tersebut, namun tangannya tidak sampai untuk meraih nya. Akhirnya Ben tetap melanjutkan tidurnya.

Ben menyadarkan bahwa alarm tersebut sudah tidak terdengar lagi suaranya. Ben terbangun dan melihat kearah jam alarm tersebut. Ya, benar jam tersebut sudah ada yang menekannya agar tidak bersuara lagi. Namun siapa yang mematikannya? Ben melihat sekeliling kamarnya dan melihat sosok wanita duduk di kursi yang berada di ujung dikamarnya itu.

"Za?" Tanya Ben.

Perempuan itu berbalik badan, dan berjalan mendekat kearah kasur Ben.

"Susah banget ya buat bangun? Ngantuk banget ya sampai nyenyak gitu tidurnya." Adzani terkekeh melihat sahabatnya dengan muka bantalnya itu.

Ben hanya menyaut dengan mengangguk dan memilih untuk mengulet badannya di kasur.

"Mau nganterin aku ke bandara gak Ben.?" Tanya Adzani.

"Emang kamu mau kemana? kok kebandara.?" Saut Ben.

"Lho, aku kan mau pindah Ben. Kamu lupa?."

Ben terkejut, dan menepuk jidatnya karna dia telah lupa bahwa hari itu sahabatnya mau pergi ke Amerika.

"Jam berapa? Aku lupa."

"Masih lama kok, jam 11siang nanti aku berangkatnya"

Ben menghela napas karna merasa lega, karna ia masih ada sisa waktu 3jam buat mengantar sahabatnya itu kebandara.

"Yaudah, aku mandi dulu ya. Kamu sama Mama aku dulu dibawah ya."

"Iya Ben."

###

"Gimana? Ben nya sudah bangun Nak?." Tanya Mama Ben.

"Udah Ma, dia langsung mandi, dia lupa kalau mau nganter Zani ke Bandara hari ini." Jawab Adzani.

"Kita liat-liat album Yuk." Ajak Mama Ben.

Adzani mengangguk semangat.

"Ben lucu ya waktu kecil, sama kayak kamu Zani. Dari kecil sampai sekarang sama aja muka kalian ya"

Itulah pernyataan yang keluar dari mulut Mama nya Ben yang biasa di panggil Mama Astrid oleh Adzani.
Mereka berdua sedang sibuk melihat album foto Ben dan Adzani waktu kecil dulu.

Ben dan Adzani seperti anak kembar. Mereka dilahirkan di tanggal bulan dan tahun yang sama, cuma beda jam. Ben lebih awal lahir dari Adzani.

Astrid memberikan selembar foto Ben dan Adzani saat berumur 4tahun kepada Adzani.
"Kalau kangen Ben, liat foto ini aja. Ini buat kamu sayang"

Adzani menoleh dan melihat foto tersebut dan langsung meraihnya dari tangan Astrid.
"Buat Zani Ma?."

Astrid membalas nya dengan mengangguk dan senyuman.

"Zani taruh di dompet aja deh, biar gak ilang Ma"

"Iya sayang"

Adzani mengambil dompetnya yang berada di tas nya itu, dan menaruh foto itu di sisi dalam dompetnya.

"Za."

Suara panggilan itu membuat Adzani dan Astrid terkejut dan segera menoleh kearah suara itu.

"Sudah selesai mandi kamu?" Tanya Astrid.

"Sudah Ma. Ma, Ben nganter Adzani ke bandara ya?"

"Yaudah, bareng Mama sama Papa aja gimana? biar keluarga Adzani gak repot juga"

19 (Nine Teen Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang