8. Alasan Dari Semuanya.

213 15 0
                                    

Adzani dan Ben berada di kelas yang sama dan bangku yang sama. Mereka duduk sebelahan, semakin lama, semakin banyak siswa yang memasuki kelas dan duduk di bangku mereka masing-masing. Sorot mata seluruh siswa kelas tertuju kepada Adzani yang duduk di sebelah Ben. Mereka merasa asing dengannya, dan ada yang baru tau kalau Adzani adalah murid baru di kelas mereka itu.

Ben yang melihat sorotan mata itu hanya bisa tersenyum dan tidak ingin membuat hari pertama Adzani sekolah menjadi tidak asik.

Suara bel sudah berbunyi, Ben sebagai Ketua Kelas di kelas XI IPA1 akan memperkenalkan sosok perempuan yang berada di samping nya itu.

Saat Ben hendak berdiri, hp nya bergetar tanda nya ada pesan yang masuk. Dibukanya hp itu, dan di lihat pesan dari Wali Kelasnya yang memberitahu bahwa sekarang seluruh guru dan kepala sekolah akan ada rapat sama ketua yayasan.

Selesai membaca dan membalas pesan itu, dengan semangat Ben berjalan kedepan, dan berdiri di samping meja guru.

"Pagi teman-teman, kalian pasti pada bingung kenapa gue berdiri disini kan?. Gua cuma mau ngasih tau, hari ini kita free, gak ada pelajaran karna kepala sekolah sama guru ada rapat sama ketua yayasan." Ucap Ben.

Mendengar kata "Free" Sontak teriakan gembira membara dikelas itu. Ben hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karna melihat kelakuan teman-teman kelasnya.

"Dan, satu lagi, gua mau ngenalin cewek cantik yang duduk di bangku kosong samping gue sekarang." Ben menunjuk Adzani.

Seluruh siswa kelas itu berhenti bersuara dan memutarkan kepala mereka untuk melihat kearah Adzani. Adzani yang terkejut dengan kelakuan sahabatnya itu hanya bisa menutupi kedua pipinya dengan tangannya karna ia tau bahwa pipinya sekarang sedang memerah karna malu.

Adzani menggeleng melihat itu semua.
Ben berjalan menghampiri Adzani, dan menarik tangannya untuk berdiri didepan bersamanya.

"Eeehhhh." Ucap Adzani karna terkejut.

"Udah ikut, kan sama gua." Saut Ben.

Adzani mengikuti langkah Ben dengan kepala menunduk, melihat langkahnya dengan melihat lantai kelas itu.

Ben dan Adzani sudah berada di depan kelasnya itu. Ben melepas genggaman tangannya itu, lalu duduk di kursi guru, dan membiarkan Adzani untuk memperkenalkan dirinya.

"Kenalan gih sama anak-anak." Suruh Ben.

Adzani membalas mengangguk dan segera mengangkat kepalanya perlahan, menatap satu persatu siswa di kelas dengan siswa 25 di tambahnya 26 siswa sekarang.

Adzani tersenyum, dengan keberaniannya dia memperkenalkan dirinya.

"Hai semua, kenalin nama gua Adzani Violla Gunawan. Gue pindahan dari Amerika, senang bisa sekelas sama kalian semua." Salam Adzani kepada teman-teman kelas barunya.

"Hai Violla."

Sapa seluruh siswa dengan kompak yang berada didepannya itu.

Adzani merasa terkejut karna ia merasa di terima dikelas barunya.

Violla? kenapa mereka kayak udah kenal sama Adzani ya?. Gumam Ben.

Ada salah satu siswa yang mengangkat tangannya, itu tandanya ia ingin bertanya sesuatu kepada Adzani. Ben yang melihat temannya itu, langsung memberi kesempatan kepadanya.

"Lo mau nanya apa sama Adzani?, silahkan." Ujar Ben.

Perempuan yang hendak bertanya pada Adzani itu memiliki nama Loly. Dia adalah sekretaris kelas itu.

"Gua mau nanya nih sama lo Za atau Violla deh, lo di amerika terkenal dengan nama Violla kan?." Tanya Loly.

Ben yang mendengar itu kaget dan tidak mengerti maksud Loly apa. Beda dengan Adzani yang hanya bisa menelan ludah menunggu kelanjutannya.

19 (Nine Teen Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang