2. Tiga Tahun Tanpanya.

273 21 2
                                    

3 Tahun sudah Ben tidak mendapatkan kabar dari sahabatnya itu. Ya, Adzani.

Sekarang Ben sudah berumur 17 Tahun dan menginjak kelas 2 di bangku SMA. Dia bersekolah di sekolah favorit di daerah Jakarta Garuda Bakti. Di sekolah itulah tempat dimana terdapat orang-orang kaya, cantik, ganteng, pintar dan memliki prestasi lainnya seperti basket, modeling, taekwondo, panduan suara, dan paskibra yang sudah dikuasai oleh Garuda Bakti.

Ben adalah Pria terpopuler di SMA Garuda Bakti. Dia menjadi incaran para gadis disekolah tersebut mulai dari adik kelas dan kakak kelas karena Ben sosok pria yang Cerdas, Tampan, namun dia adalah sosok pria yang sangat dingin dengan semua perempuan yang sering menghampiri atau menggodanya.

Di parkiran sekolah.

Suara motor Ninja berwarna hitam yang dikendarai oleh Ben membuat konsentrasi para siswi perempuan yang sedang sibuk mempercantik diri mereka di cermin mobil di parkiran.

Segerombolan perempuan itu adalah Mona dan Angel. Mona dan Angel adalah teman seangkatan dengan Ben, namun Mona dan Angel berbeda kelas dengannya. Dia dikelas 11 Ips1 sedangkan Ben dikelas 11 Ipa1 kelas dimana terdapat anak-anak pintar didalamnya.

"Eeeehhhhh, Ben udah dateng tuh" Suara semangat Mona yang membuat Angel terkejut.

"Yuk samperin keburu dia masuk kelas" Ajak Mona.

Mona dan Angel berjalan dengan cepat untuk menghampiri Ben yang masih sibuk melipat jaket boomper nya.

Mona mendekat kearah Ben dan menyosor langsung untuk mencium pipi kanan Ben.
"Pagi Ben" Salam Mona.

Ben merasa terkejut melihat tingkah Mona yang semakin lama semakin nekat dan buat Ben merasa jijik kepadanya.
"Lo apa-apaan sih main cium-cium gue aja!!"

"Biar pagi lo jadi semangat Ben"

"Pagi gue jadi suram karna kena cium dari lo!"
Ben membersihkan bekas ciuman Mona yang berada di pipinya itu.

"Lo marah sama gue Ben?"

"Lo punya otak kan? pake otak lo buat mikir apa tingkah lo kayak gini bagus?!!"

"Yaudah gue janji sama lo buat gak cium lo tanpa izin dari lo deh"

Ben menoleh dan membalas ucapan Mona dengan Anggukan saja.

"Itu doang Ben?" Tanya Mona.

Ben mendekat kearah muka Mona, bahkan dekat sekali jarak mereka berdua hanya berjarak beberapa centi saja.
Muka Mona mulai memerah, bahkan jantungnya berdegup lebih kencang tidak seperti biasanya. Mona terkejut melihat Ben yang seperti itu, karna dari kelas 10 Ben bersikap dingin dan tidak peduli dengannya, namun sekarang? Ben berada di depan raut mukanya.

"Bisa gak sih lo sehari aja kagak genit sama gue? Capek gue setahun di kejar-kejar sama lo" Saut santai Ben.

JLEEEEEEEBBBBBB!! Seketika mata mona membuka melebar dan mulutnya menganga mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ben.

Angel yang berada disamping Mona ikut terkejut dengan ucapan Ben kepada Mona.

Ben menoleh kearah Angel yang berada disamping Mona.
"Lo mau ngucapin pagi sama mau nyium pipi gue juga? Atau mau ngapain? Oh ya gue lupa, lo sahabatnya Mona kan? Bilangin deh sama sahabat lo itu, buat berhenti genit sama gue"

Angel tidak dapat berkata apa-apa dan hanya mengangguk pelan.

Ben mengangguk juga setelah melihat Angel mengangguk kan kepalanya. Tandanya itu Angel mengerti apa perkataan Ben tersebut.

"Oke kalau gitu, makasih ya, gue cabut ke kelas duluan".

Ben mengambil jaket yang tadi ia lipat dan ditaruhnya di atas motor dan tasnya untuk segera masuk kedalam sekolah.

19 (Nine Teen Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang