3. Kotak Pink dan Pita Putih

262 19 3
                                    

Ben membuka perlahan kotak tersebut, dan terus membukanya dengan perlahan, sampai akhirnya Ben menemukan sebuah surat.

Ben mengambil surat tersebut dan mencoba untuk membukanya.

"Ah lo nya aja kali yang kagak bisa bawa sebanyak ini"

"Lu kagak liat gua bawa tiga kresek besar gini?."

"Lemah Lu."

Langkah Ben untuk membuka suratnya pun terhenti karna kedatangan teman-temannya dengan membawa kresek merah berisikan beraneka ragam coklat dan bunga.

"Weeeehhh Bro, apaan tuh?."
Tunjuk Rangga yang melihat Ben memegang sebuah surat.

Ben mengangkat surat tersebut.
"Oh ini?, Gak tau juga tadi dari adik kelas."

Rangga dan Fino saling tatap dan melirik kearah kresek yang mereka bawa sekarang.

"Ini dari adik kelas sama kakak kelas buat lo bro." Saut Fino.

Rangga menaruh kresek merah yang penuh itu di atas meja Ben.

"Sebanyak ini?." Tanya Ben.

Rangga hanya mengangkat bahu nya yang seolah-olah tidak mengerti.

Ben melirik kearah Fino yang mengharapkan jawaban yang pastu dari salah satu sahabatnya ini.

"Buka aja kali, siapa tau ada dari Adzani." Saut Fino.

Mendengar kata "Adzani" Ben dengan semangat membuka satu persatu kotak dan surat yang berada di dalam kresek tersebut.

Namun tangannya terhenti di kotak pink dengan pita putih.

Ya, kotak itu sama persis dengan kotak yang tadi di kasih sama adik kelas itu.

Ben mengambil kotak tersebut dan memgambil surat tersebut, dan mengambil surat yang ada di atas mejanya tadi.

Surat dengan amplop pink dan berisi gambar love yang dibuat di pojok atas tutup amplop dengan tinta pulpen pink.

kok sama ya? apa ini pengirimnya sama ya?. Gumam Ben dalam batinnya.

Ben mulai membuka surat yang pertama ia terima sewaktu temannya ke kantin itu.

isi surat tersebut.

Ben? Ben Giovani Wijaya? Tenang gua masih inget sama lo. Selamat Ulang Tahun ya, semoga semua cita-cita lo tercapai dan lo bisa ketemu sama gua

ketemu sama lo? lo siapa? kenapa lo gak ngasih tau nama lo?. Gumam nya Ben lagi yang merasa bingung.

Ben menyimpan surat dan kotak tersebut, dan melanjutkan ke kotak kedua dengan warna kotak yang sama dan membuka surat tersebut.

Sekarang lo udah jadi cowok terpopuler disekolah ini ya? Hehehe, lo tambah cakep, tambah tinggi aja hehehe, tunggu gue sampai ada disekolah itu ya, dan tunggu senyuman gue di depan muka lo

Ben mengerutkan dahi nya berusaha mencerna kata-kata yang ada disurat tersebut.

Tidak lama kemudian, Ben tidak mau memperpanjang untuk memikirkannya dan memilih untuk menyimpan kedua kotak tersebut dibawah samping meja nya tersebut.

"Lo kenapa ngambil cuma yang kotak doang? apa karna isinya sepatu sama kaos Ben?" Tanya Rangga.

"Dia mah tau mana yang bagus bro, sudah lah kita nikmati saja makanan yang ada ini" Saut Fino.

"Bukan masalah sepatu sama kaos yang dia kasih, gua cuma ngamatin surat-suratnya aja" Saut Ben.

Rangga dan Fino menyaut ucapan Ben dengan mengangguk dua kali agar tidak memperpanjang soal itu lagi.

19 (Nine Teen Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang