"Wendy, tolong ibu sebentar"
"Iya bu.."
"Wendy, tolong bawakan ini kedapur"
"Ck, iya bu.."
"Wendy, apa yang kau lakukan? Jangan hanya diam saja bantu ibu"
"Sebentar bu.."
"Cepat!!"
"IYA"
"Wendy kerjaanmu cuma tidur saja kamu tidak pernah bantu ibu yaa.. Jangan jadi pemalas, wendy!"
"Ahh.. Molla aku pergi!"
"Hey mau kemana kau? Bersihin rumah dulu"
"Nanti saja. Aku lelah. aku pergi jalan-jalan sebentar"Son Wendy. Seorang pengangguran yang memiliki hobi menyanyi. Karena ia memiliki suara emas turunan dari neneknya yang juga penyanyi terkenal dimasanya.
Wendy merasa suntuk saat dirumah. Ibunya yang cerewet itu slalu saja menyuruh wendy ini itu saat ia tahu kalau wendy sedang tidak melakukan apapun atau sedang tiduran dikasur. Bahkan kalau wendy tidak langsung melakukan apa yang ibunya perintahkan, ibunya akan menuduhnya kalau wendy sama sekali belum pernah menuruti perintah ibunya.
Wendy tak suka itu. Ia tak suka dituduh seperti itu. Tapi walaupun wendy tak suka tapi ia tetap berusaha tidak berkata kasar pada ibunya. Wendy lebih memilih pergi keluar rumah. Jalan-jalan dan melihat ramainya kota membuat pikirannya jernih kembali."Dasar, padahal tadi sudah kubersihkan tapi sudah kotor lagi"
Gumamnya sambil menekuk wajah. Ia masih marah atas kejadian tadi
"Lagipula kan ada naeun. Kenapa tidak menyuruh dia saja sih yang bersih-bersih rumah? Ck"Wendy berjalan santai ditrotoar jalan. Pikirannya mulai dingin tak semarah tadi. Tapi belum ada rasa ingin pulang kerumah.
Wendy bersenandung ceria. saat jalan-jalan tiba-tiba ada seorang pria yang menabrak bahunya pelan tapi sukses membuat tubuh wendy yang lebih kecil dari pria tersebut terhuyung hampir jatuh. Untung saja ada tembok jadi ia bisa berpegangan pada tembok tersebut.Wendy hanya melihat punggung pria tersebut berlalu begitu saja. Ia memaklumi kalau pria tersebut menyenggolnya karena memang jalannya ramai sekali.
"Huh.. Bahkan dia tidak menghiraukanku. Mungkinkah dia buru-buru? Tapi jalannya santai begitu."
Gumam wendy saat tahu pria tersebut pergi. Tak ingin berlama-lama keluar rumah, akhirnya wendy memutuskan untuk pulang. Namun sebelum itu wendy melihat ada suatu benda didepan kakinya. Sangat kecil. Mirip USB tapi bentuknya unik. Wendy memungutnya dan melihatnya lebih detail benda tersebut.
"Apa ini USB? Flashdisk? Lucunya ... Aku belum pernah melihat yang seperti ini. Aku bawa pulang ahh.."
Sesampainya wendy dirumah. Rumah terlihat sangat sepi
"Ibu? Sepi sekali"
Langsung saja ia masuk kamarnya. Tak lupa ia menyimpan benda unik yang ia temui tadi di laci meja belajarnya. Setelah itu ia pergi kekamar mandi untuk membersihkan badannya yang mulai mengeluarkan bau busuk yang sangat menusuk hidung.
Selang 40 menit, wendy akhirnya kerluar dari ritual mandinya. Masih Lengkap dengan baju casualnya dan handuk kecil yang berada di bahunya.Ting~
Penanda sebuah pesan masuk keponselnya.
Wendy lalu mengambil ponselnya di meja riasnya. Dan membuka isi pesannya.From : Nam-ajussi
'Wen, hari ini kamu dapet job'Wendy membelalak senang membaca pesan tersebut.
"YESS!!! Akhirnya~"saking senangnya, wendy berjoget-joget gak jelas dikamar sepinya. Teringat sesuatu, wendy akhirnya berhenti
"Ahh iya.. Aku harus membalas ini"To : Nam-ajussi
Siap kapten! Aku akan datang. Waktu Seperti kemarinkan?From : Nam-ajussi
Iya wenwen..😚Mimik wajah wendy tertekuk jijik membaca chat nya
To : Nam-ajussi
Dasar ajussi gila 😒Wendy segera membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk job nya.
35 menit berlalu dan wendy masih berada dimeja riasnya. Tangannya dengan lihai mengusapkan sebuah lipstik kebibirnya. Setelah selesai wendy mengecap-kecapkan bibirnya agar terlihat lebih sempurna. Dilihatnya jam diponselnya. Tertera pukul 20:30 pm. Wendy kelabakan karna 15 menit lagi gilirannya."Gawat, sudah jam segini ternyata. Bisa-bisa ajussi itu marah"
Wendy segera memakai wedgesnya dan menyambar gitar kesayangannya lalu pergi ketempat kerjanya.
"Ibu, aku berangkat!"
Pamitnya sambil berlari kearah pintu keluar.
"Seperti kemarin lagi? Hati-hati yaa.."
"Eoh.. Jika aku pulang terlalu malam, ibu tidur saja dulu"
"Baiklah~"Wendy berjalan cepat menuju tempat kerjanya. Tempat yang jaraknya hanya menempuh waktu 10 menit jika ia berlari cepat.
Dengan susah payah ia berjalan karna ia sambil membawa gitar yang ia bawa dipunggungnya."Duhh.. Beratnya. Mana waktunya tinggal 5 menit lagi.." Eluhnya
Duk
saking fokusnya pada gitarnya sampai-sampai ia tak mengetahui ada seorang pria blonde didepannya dan ia tak sengaja tertabrak dengannya.
"Ah~"
Tubuhnya terhuyung karna tubuhnya yang kecil tapi menumpu beban berat dipunggungnya. Pria itupun reflek mengambil pinggul siwanita dan menariknya. Membuat siwanita bertatap langsung dengan mata onix sipria. Mereka bertatap cukup lama dengan posisi seperti akan berciuman, cukup menarik perhatian para pejalan kaki lainnya.
"Ehm.. Kau tak apa?"
Deheman pria tersebut membuat wendy kembali pada alam nya
"Eh, e.. e... Aku tak apa"
Pria blonde itu melepas pelukannya dari pinggul wendy.
"Kau mau kemana membawa gitar besar itu?"
"Ah.. Aku mau perform dicafe temanku.. Hehe.."Cengiran wendy hilang seketika saat ia ingat bahwa ia terlambat.
"Astaga, aku terlambat. Ah.. Terima kasih ya sudah menolongku dan aku harus pergi. Bye~"
Wendy langsung berlari meninggalkan pria tersebut yang masih bengong ditempat.
"Shh... Aku sampai lupa tujuanku kemari. Pergi kemana USB ku? Bukankah seharusnya ada disekitar sini? Aishhh... Suga suga kau sangat ceroboh" sambil Mengacak rambutnya kesal.
Klinting~
Seorang pria jangkung yang diketahui pemilik cafe yang sedang gelisah itupun langsung menengokan kepalanya yang diikuti badannya kearah suara pintu. Terlihat kepala seorang wanita mendelik kedalam cafe siapa lagi kalau bukan wendy.
"Halo~"
Namjoon selaku pemilik cafe menghela nafas kasar dan berjalan kearah pintu.
"Ya! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau terlambat? Apa ada sesuatu? Kau tak apa? Mengapa wajahmu lesu?"
Wendy berjalan masuk kedalam cafe dan menutup pintu cafe pelan. Bibirnya mengrucut lucu dan menatap heran kearah namjoon.
"Haruskah kujawab semua rentetan pertanyaanmu itu?"
"Tidak. Sekarang kau harus segera naik kepanggung dan bernyanyilah. Semua pelanggan menunggumu"Namjoon menarik lengan wendy yang mungil kearah samping panggung.
Wendy segera mengambil gitarnya yang berada didalam tasnya. Dan berjalan menaiki panggung. Sebelum ia duduk, ia sempatkan untuk memberi hormat pada seluruh pengunjung cafe. Dan meminta maaf atas keterlambatannya. Wendy mengambil nafas dalam lalu mengembuskannya pelan untuk menghilangkan rasa gugupnya dan ia mulai bernyanyi.
Inilah job nya. Bernyanyi disebuah cafe milik temannya kim Namjoon. Bernyanyi diatas panggung kecil namun sangat berarti bagi wendy.
Vote and Comment please~
Terima kasih sudah mau mampir. Tapi sepertinya ff ini akan hiatus lama. Karna aku gak akan pegang hp kira-kira 4 bulanan. Jadi maaf yaa...
Eh iya karna besok itu lebaran jadi aku ucapkan..SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR DAN BATINSEE YOU on 4 MONTH LATER~
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODUCER✔
FanfictionSon Wendy. Gadis manis bersuara emas yang sukses menarik perhatian seorang produser terkenal yakni AgustD alias Min Suga Pertemuan yang tak terduga namun berakhir pada jatuh cinta ?