Lima

1.8K 203 4
                                    

Sinar sang surya yang hangat di pagi hari berhasil masuk kedalam sebuah ruangan pengap berisi beberapa alat elektronik rekaman, komputer dan satu pria yang lelah, letih, lesu, lapar. Terlihat dari tekukan wajahnya dan lingkaran hitam tipis pada bagian bawah matanya. Duduk berjam-jam di depan Personal Computer itu juga melelahkan sampai-sampai rasanya pantat itu hilang entah kemana. Keram, karna terlalu lama duduk.

Suga mulai menggeliatkan tubuhnya sambil menarik tangannya keatas.

"Aahh.. capeknya"

Lelah

Itulah yang ia rasakan sekarang. Bagaimana tidak lelah, pada akhirnya kemarin benar-benar fix usb nya hilang dan ia memulainya lagi dari awal. Ini semua memang kesalahannya yang ceroboh.
Entah dari segi saat ia menaruh barang ditempat yang tidak seharusnya ditaruhi barang sekecil itu ataupun dari segi demo music yang tidak seharusnya ia CUT dari PC nya.

Suga berjalan menuju dapur dan membuka almari es nya. Mengambil satu kaleng soda gembira untuk sekedar menyegarkan rohani dan jasmani nya.
Lalu ia kembali ke mini studionya berniat untuk mengambil handphone nya dan menelefon namjoon. Memberi kabar baik bahwa lagunya telah selesai.
Namun naas, baterainya telah habis 5 jam yang lalu.

"Aahh.. sepertinya memang aku harus kesana"

Suga langsung mengambil usb dan jaketnya lalu pergi tanpa memperdulikan handphonenya yang telah mati.

...

Jalanan didaerah gangnam memang selalu ramai. Bahkan sejauh mata memandang hanyalah manusia yang terlihat. Suga berniat menuju cafe jajangmyeon untuk sekedar mengisi perutnya yang kelaparan sebelum pergi cafe namjoon.

Kurang dari 1meter dari kedai yang suga tuju terlihat ada keramaian dipinggir jalan. Banyak orang yang melihat kejadian dan ditengah-tengahnya terdapat 2 orang saling berteriak pada satu sama lain.

Namanya suga akan tetap menjadi suga.

Dia berjalan santai melewatinya begitu saja. Namun mata sipitnya menangkap sesuatu yang tak asing baginya. Akhirnya suga berhenti tepat pada tempat kejadian. Dan memperhatikan dengan seksama kejadian yang terjadi didepan matanya.
Seorang wanita mungil dengan tas gitar birunya yang digendong dipunggung wanita tersebut sedang marah-marah kepada seorang pria. Yang kira-kira seumuran dengan dirinya. Dan lucunya sipria juga ikut nyolot tak mau kalah dengan wanita didepannya.

'Bukankah itu...temannya namjoon?

Wendy?!'

"Ganti rugi gak!! Kamu harusnya jadi pria yang tanggung jawab dong!!"
"Nggak!! Karna bukan aku yang yang ngerusak!"
"Heol.. jinjja"

wendy melengos kesal. Pasalnya pria yang tak dikenal itu telah menginjak handphone wendy hingga layarnya pecah. Memang sebenarnya tadi handphone terjatuh dan saat wendy hendak mengambilnya, sebuah kaki telah menginjaknya terlebih dulu. Maka melunjaklah amarah seorang son wendy.

"Jelas-jelas tadi kakimu menginjaknya. Dan sekarang kau tak mau mengakuinya?!"
"Aku tidak sengaja! Dan aku tidak mau menggantinya titik"
"YAAAKK!!"

amarah wendy memuncak. Tangannya tak bisa hanya diam saja. Dengan pasti dan keras wendy melayangkan sebuah pukulan maut kearah belakang kepala pria tersebut. Membuat sang empu sedikit merasakan pusing sedikit.

"Rasakan itu sialan"

Merasa sakit dikepala mulai hilang, sang pria memincingkan matanya kepada wendy dan perlahan mendekati wendy. Sontak wendy mulai takut dan mundur selangkah.

"Apa?!" Bentak wendy
"Kau berani memukulku yaa.. heol, oke kalau begitu aku juga akan.."

tangan kanan pria itu terangkat. Jari-jarinya mengepal kuat hingga tangannya mulai bergetar. Lalu tanpa basa-basi ia melayangkan pukulan tersebut pada gadis didepannya.

"Aaakkhhh - - - "


1 detik

2 detik

3 detik

"Ehh.." wendy sama sekali tak merasakan sakit disekujur tubuhnya. Ia sedikit melirik kearah pria yang tadi sempat berdebat dengannya.

"Omo!!"








안녕 👋
Setelah sekian lama hiatus,
Akhirnya saya bisa mengupdate lagi cerita khayalun bin ajaibun ini
Sebenarnya part ini udah lama ada di draft. Tapi belom mantaf sama ceritanya..

So..

Ditunggu yaa comment nya ~

Ben aku eroh kleruku ing endi..
아랐어??!!

Vote juga jan lupa ☝️

PRODUCER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang