"OMO!!"Suara teriakan namjoon sangat menggema didalam cafe. Membuat dua orang didepannya sempat merasakan serangan jantung kecil. Untunglah cafe masih sepi pengunjung
Dengan hati-hati Namjoon mengambil sebuah ponsel yang hancur dibagian layarnya yang tergeletak tak berdaya dimeja"Wen, waahh..benar-benar. Kenapa ini bisa kayak gini? Hebat"
"Hebat dari hongkong.. terus sekarang aku pake handphone apa coba? Itutuh handphone kesayanganku.. separoh harganya juga hasil dari keraja kerasku. Ahhh.. sebel!"Namjoon dan suga hanya setia mendengar dan melihat kearah wendy prihatin juga gemas. Bagaimana tidak, wendy berbicara tidak hanya dengan mulutnya saja tapi badannya juga ikut bergerak menandakan ia sangat kesal.
"Emang kamu sama sekali gak ada uang tabungan, buat beli lagi?" Tanya namjoon menyelidik
"Ada sih. Tapi dikit gak cukup buat beli yang second"
"Alaahh.. second aja gak mampu apalagi yang baru" celetuk namjoon
"Eh, mulut yaa.. aku mampu tapi gak sekarang!"
"Sama aja"
"Terus gimana dong. Joon, emang kamu gak ada ponsel lain apa? Yang gak kepakek gitu?"Tanya wendy dengan sedikit memelas. Namjoon mengerutkan dahi dan menelusuri angan-angannya setelah mendengar pertanyaan wendy
"Sorry wen, gak ada.."
Pernyataan pahit yang dikatakan namjoon barusan sukses membuat hati wendy hancur.
"Udahlah wen..gampanglah ntar aku bantu kamu ngumpulin uang buat beli lagi"
namjoon menenangkan wendy seraya mengelus perlahan lengan wendy
Wendy mengerutkan alisnya heran"Bantu ngumpulin? Maksudnya?"
Namjoon sadar akan mulai banyaknya pengunjung dicafenya. Bahkan beberapa ada yang tak mendapat tempat duduk. Namjoon langsung mengalihkan pembicaraannya dengan wendy. Agar ia bisa sedikit melupakan kejadian menyedihkan yang terjadi 1setengah jam yang lalu.
"Udahlah sekarang kamu lupain masalah ini dulu, karena sekarang waktunya kamu untuk perform. Ayo! Semangat!"
Namjoon mengepalkan tangannya sebagai tanda penyemangat yang ia tujukan khusus untuk wendy teman rekan kerja sekaligus adik kesayangannya (mungkin). (Padahal umur mereka sama)
Dengan langkah lemas wendy membopong gitar kesayangannya naik keatas panggung kecil disudut cafe.
Sebelum wendy duduk dikursi kecil ditengah panggung, wendy tak lupa untuk memberi hormat terlebih dahulu kepada para pengunjung. Lalu wendy duduk manis sambil memangku gitar coklatnya. Dan wendy memulai nyanyiannya...
Sejak kepergian wendy dari meja bar, namjoon menghela nafasnya berat. Ia tak sanggup melihat wendy murung seperti itu. Saat namjoon akan kembali untuk menata botol-botol beer namjoon terjungkal kaget melihat seseorang yang duduk didepannya. Lelaki pucat yang sedari tadi hanya duduk diam tanpa ada suara sedikitpun itu akhirnya membuka mulut
"Gak usah sok kaget, daritadi aku juga duduk manis disini"
"So..sorry hyung aku benar-benar lupa kalau ada hyung disini. Maaf,"ungkap namjoon serta memberi segelas kecil soju dan langsung ditenggak habis oleh Suga.
"Thanks hyung, udah nolong wendy. Kalausaja waktu itu hyung tidak ada, kemungkinan besar sekarang wendy ada dirumah sakit" namjoon menuangkan kembali soju pada gelas kecil suga.
"Gak papa, udah tugasku sebagai laki-laki"
Namjoon terkekeh mendengar pernyataan suga barusan. Suga menegak sojunya lagi dan lagi. Namun belum ada tanda-tanda mabuk dari lelaki berkulit pucat tersebut.
Sebelum namjoon menuangkan lagi soju kepada suga, matanya beralih sebentar ke arah perempuan diatas panggung yang sedang membenarkan mic didepannya. Menandakan dia akan bernyanyi sebentar lagi.
Mengetahui itu, namjoon mencolek lengan suga berkali-kali hingga sang empu risih akan sikap namjoon."Apaan sih"
Namjoon mengidikkan dagunya kearah panggung
"Dia sudah mulai. Dengarkan dengan teliti"
Suga tampak tak peduli dengan semua itu, dia cukup mendengarnya dengan meminum sebotol soju lagi, lalu pulang. Sungguh pemikiran yang dangkal bukan? Memang begitulah Min Suga atau AGUSTD
Jreengg~
I am not the kind of girl
Who should be rudely bargin' in on a white veil occasion
But you are not the kind of boy
Who should be marryin' the wrong girl~Suga terbelalak mendengar suara yang dihasilkan seorang wanita jauh dibelakang punggungnya. Ia langsung memutar kursinya sehingga kini dia menghadap kearah wanita yang kini tengah memetik senar gitar dan bernyanyi dengan enjoy-nya. Seakan-akan dia lupa apa yang telah terjadi padanya sebelumnya.
Don't say yes, run away now
I'll meet you when you're out
Of the church at the back door
Don't wait or say a single vow
You need to hear me out
And they said, "speak now"Don't say yes, run away now
I'll meet you when you're out
Of the church at the back door
Don't wait or say a single vow
Your time is running out
And they said, "speak now"Jreengg~
Lagu berakhir.
Suga tetap mematung memandang panggung.
Dan sudah mengakhiri pertunjukannya dengan khitmat. Lalu kembali ke meja bar bersama namjoon dan tentu saja lelaki yang masih bengong gak jelas menatap kosong kearah panggung, Suga.
Mengetahui hal tersebut, wendy memegang lengan kanan Suga."Maaf, anda tidak apa-apa?"
Seketika lamunan suga lenyap. Dan matanya beralih kepada gadis yang kini sedang duduk disebelah kanannya.
Mata mereka bertemu sesaat. Sampai pada akhirnya wendy melepaskan genggamannya pada lengan suga. Namun saat tangan itu belum terlalu jauh, suga meraih tangan wendy. Dan itu sukses membuat wajah wendy memerah."Jadilah miliku, Son Wendy"
MWO???!!!!
Aahhh sumpah gue bingung banget mau pake lagu apa.
Karna gue sama sekali nggak ngerti lagu barat akhirnya gue ngambil lagu ini.Btw,
Gimana?
Boring yaa?
Aneh?
Atau...
Seru??Vomment please
🙏🙏🙏Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODUCER✔
FanfictionSon Wendy. Gadis manis bersuara emas yang sukses menarik perhatian seorang produser terkenal yakni AgustD alias Min Suga Pertemuan yang tak terduga namun berakhir pada jatuh cinta ?