Delapan

1.5K 182 11
                                    

Bunyi dering ponsel menggema disetiap sudut rumah. Tapi sang pemilik sama sekali tak menghiraukannya. Dia tetap berkutat dengan beberapa alat elektronik didalam studionya. Membuat lagu memang pekerjaannya selama ini, tapi menerima pesanan untuk memproduseri lagu seseorang juga hal yang sangat ia butuhkan juga.

Ia lah Suga.

Sebenarnya hari ini ia ada jadwal pertemuan dengan client nya. Ia juga sudah diberi tahu kapan ia akan menemui clientnya hari ini.

Ponselnya berdering lagi dan lagi. Suga juga sudah tahu sekarang adalah saatnya menemui clientnya namun ia masih sibuk membuat lagu. Bukan, bukan untuk clientnya tapi untuk seorang gadis yang telah mencuri hatinya beberapa hari yang lalu. Ia kembali tersenyum saat mengingat hari dimana ia dan sang pujaan hati menghabiskan waktu malam bersama. Ia sama sekali tak menyangka bahwa Wendy juga menyukainya. Tapi suka dalam arti yang berbeda. Wendy memang menyukainya, sebagai Agust D. Atau bisa dibilang Wendy adalah fans beratnya. Namun bagi Suga, itu sama saja.

Kini hatinya sedang dipenuhi oleh bunga-bunga cinta bermekaran. Lihat saja bahkan dalam 2 hari ia sudah membuat hampir 5 lagu. Dan semua itu terinspirasi dari sang pujaan hatinya. Son Wendy.

Kriiingg~

'Ck!'

"Halo--"
"Akhirnya diangkat juga. Maaf, apakah kita jadi meeting sekarang? Tuan Agust D! Saya dan artist saya sudah menunggu anda cukup lama disini"

"..."

"Halo--"
"Baiklah tunggu sebentar lagi aku akan kesana"
"Baiklah tapi bisakah anda lebih cepat. Karena kami tidak memiliki banyak waktu sekarang"
"Iya"

Tuuttt---

"Ck! Menyebalkan mengganggu saja!"

...

Dan disini lah Suga sekarang. Didalam sebuah cafe mahal dengan interior mewah layaknya sebuah istana. Suga mengambil cangkir berisikan kopi hitam dari meja kecil didepannya. Mengisapnya sedikit lalu menaruhnya kembali di meja. Suga sama sekali tak menghiraukan ocehan-ocehan yang dilontarkan salah satu sari dua orang wanita didepannya. Suga malas mendengarkannya.

'Apakah anda bisa bersikap lebih profesional? Anda datang kemari telat hampir satu jam. Dan bla bla bla'

Jika memang dia membutuhkannya, maka seharusnya dia bisa menerima resikonya. Suga memang selalu datang terlambat saat ia memiliki jadwal meeting dengan client-client nya. Tapi tidak seterlambat ini. Biasanya juga telat 10-20 menit. Mengapa? Karena Suga memang orang yang seperti siput. Lelet dalam segala hal namun saat ditanya dia selalu menjawab

"Aku sibuk!"

Dua wanita yang duduk didepan Suga hanya memandang Suga datar. Menunggu jawaban dari Suga. Walaupun ekspresi Suga seperti tak mendengarkan tawaran-tawaran yang diberikan oleh salah satu dari dua wanita didepannya tapi Suga mendengarkannya. Walau sedikit.

"Jadi maksudmu, aku harus jadi produser dari artist mu?"
"Ehem.. biar saya perkenalan dulu. Saya CEO dari BigStar entertaiment. Dan sebelah saya ini adalah artist saya Suran. Saya mendapat laporan dari manager Suran bahwa ia tidak nyaman dengan produsernya sekarang. Dan salah seorang staff saya memberitahu bahwa anda mungkin mau menggantikannya untuk menjadi produser di agensi saya dan produser yang khusus untuk semua lagu-lagu milik Suran"

Suga menyunggingkan smirknya. Lalu menatap dua wanita didepannya secara bergantian.

"Lalu apa yang aku dapat untuk pekerjaan menyebalkan itu?"

Terlihat jelas rahang wanita lebih benarnya CEO tadi mengeras setelah mendengar pernyataan Suga. Namun sebelum si CEO itu menjawab, Suran berbicara dengan lantang

"Aku bisa mengabulkan permintaanmu. Apapun itu"

Suga mendengkuskan nafasnya sambil menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.

"Walaupun jika aku mau berhenti menjadi produsermu?"

Dengan mantab Suran mengangguk.

"Terserah. Yang penting sekarang kau mau menjadi produserku. Untuk kedepannya terserah kau."

Suga tampak berpikir keras. Jika ia mengambil pekerjaan ini, maka ia tak akan ada waktu luang untuk berkencan dengan Wendy. Tapi disisi lain ia juga membutuhkan uang. Karena 9 bulan terakhir ini ia sepi tawaran untuk menjadi produser lagu. Otomatis sisa-sisa gajinya telah berkurang banyak.

"Baiklah. Aku ambil itu. Tapi jika suatu saat aku tidak bisa diganggu maka jangan cari aku"
"Baiklah dengan begini secara resmi anda adalah bagian dari BigStar entertaiment. Kami akan selalu menghormati privasi anda. Jadi jangan khawatir"

Tanpa sepatah kata apapun Suga meninggalkan dua wanita tersebut.

"Ayo Suran. Hari ini jadwalmu sangat padatkan?"
"Iya sajangnim. Uhm.. sajangnim!"
"Iya ada apa?"
"Terima kasih. Karena kau akhirnya aku bisa bekerja bersama produser papan atas itu. Aku sangat senang"
"Iya. Kalau begitu bekerjalah lebih giat yaa.. dan hasilkan uang yang banyak padaku. Hahah.. aku bercanda"
"Iya sajangnim. Aku yakin setelah ini popularitasku akan menaik dengan drastis. Dan aku akan menghasilkan banyak uang untukmuu sajangnim"
"Hahahaha... bisa saja kau"

'Dan bukan hanya ragamu saja hatimu juga harus menjadi miliku, tuan Agust D'












Dikit banget yaa??
Hehe...
Mian 🙏

Ini terjadi begitu saja karena saya tak ada inspirasi sama sekali untuk project ini.
Sekali lagi,
Mian 🙏

Vote dan comment yaa...
Gomawo 🙌🙌🙌🙌

PRODUCER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang