Dua : Suga story

2.8K 239 2
                                    

Disisi lain seorang pemuda tampan, sedang fokus membuat sebuah demo lagu. Matanya yang menatap setiap sudut layar komputer itu bahkan jarang berkedip. Tangannya sibuk mengklik sebuah tombol di keyboard dan mouse. Merasa sudah puas akan karyanya, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursinya dan mendengarkan kembali lagu yang ia buat dan mengoreksi lagi lagu tersebut.

"Yah, ini sudah cukup"

Tangannya kembali menekan tombol kanan dari mouse dan mengklik 'rename' setelah itu ia menamai lagu itu dengan nama 'demo4-agustD' setelah itu ia menyimpan file tersebut.

Yah pemuda itu bernama Min Suga. Produser terkenal paling muda diantara produser-produser lainnya. Selain hebat dalam mengkomposer lagu dia juga sering kali memproduseri berbagai solois atau grup band.

"Aahh.. Capek sekali"

Suga merenggangkan otot-ototnya lalu berjalan menuju kulkas di dapur. Mengambil 1 botol minuman bersoda berukuran kecil dan meminumnya. Baru satu tegukan ponselnya yang berada di meja dapur berdering. Suga buru-buru mengangkat telfonnya setelah tahu siapa yang menelponnya.

"Ya... Oh baru saja selesai... Sekarang?... Baiklah tunggu aku, aku akan bersiap-siap dulu"

Suga kembali meletakan ponselnya di meja dapur lalu berjalan kembali menuju ruang rekamanya. Buru-buru suga menyalin filenya yang baru saja selesai pembuatanya ke dalam usb milik kawanya yang baru saja menelponya. Sambil menunggu loading data, suga berjalan menuju kamarnya mengambil mantel hitamnya dan memakainya. Tak lupa ia mengambil ponsel dan usb nya.

Suga menyusuri ramainya jalan didaerah Gangnam. Yah, hari ini suga memilih untuk berjalan kaki daripada menaiki mobilnya. Hitung-hitung untuk kesehatan badan. Toh juga tempatnya untuk meetup sangat dekat dengan rumahnya. Ia jarang sekali berjalan kaki setelah ia mendapat suatu pekerjaan besar ya apalagi kalau tidak membuat lagu. Suga berjalan santai sambil melihat-lihat sekitar.

Tak terasa 10 menit ia berjalan akhirnya suga sampai ditempat tujuan. Sebuah cafe kecil yang sedang sepi pengunjung. Tentu saja sepi, cafe milik temannya ini hanya buka saat malam hari. Sebenarnya saat siang juga buka, hanya saja akan sangat ramai saat malam hari.
Suga langsung saja melangkahkan kakinya memasuki cafe tersebut.

Klinting~

Seseorang yang berada didalam cafe yang tak lain adalah temannya langsung berdiri dan berjalan mendekati suga dengan senyuman yang merekah

"Yo~ Min Suga.. Lama tak jumpa. Kau masih ingat tempat ini. Eoh?"

Dengan sangat ramah suga membalas senyuman temannya itu

"Tentu. Ini kan markas kita"

Pria bernama Kim Namjoon itu kembali ketempatnya untuk merapikan beberapa gelas. Karna namjoon selain pemilik cafe dia juga adalah baristanya. Namjoon menyuruh Suga untuk duduk disalah satu bangku depan bar.

"Bagaimana kabarmu?"

Tanya namjoon pada suga setelah suga duduk didepannya.

"Biasa. Tak ada yang istimewa"
"Yaachh.. Apa kau tak bosan dengan hidupmu yang monoton itu?"
"Tidak yang terpenting adalah ak tetap bisa menghasilkan uang hanya dengan duduk didepan komputer-komputerku"

Namjoon terkikik mendengar penjelasan Sahabatnya. Baginya Suga sama sekali tak berubah dari yang ia kenal 7 tahun yang lalu.

"Mau minum?" Tawar namjoon
"Air putih saja. Aku tak mau mabuk disiang bolong."
"Kkk... Oke-oke"

Namjoon memberikan segelas kecil air putih pada suga yang diterima senang hati oleh Suga. Setelah itu ia kembali pada kerjaannya menata botol-botol bir dan soju lalu ia teringat akan sesuatu..

"Btw.. Bagaimana lagunya?"
"Ahh.. Benar, Aku lupa"

Suga merogoh sakunya untuk mengambil usb berisi lagu yang ia buat atas permintaan Sahabatnya itu. Katanya untuk artisnya yang akan melangsungkan comeback bulan depan.

Ahh benar.. Sebagai tambahan Kim Namjoon ini adalah seorang produser sama dengan Suga hanya saja Namjoon sudah dikontrak dengan salah satu agensi terkenal dikorea. Kasarnya adalah Namjoon sudah Official dan Suga tidak. Ia lebih suka duduk dirumah dan menerima pesanan dari orang-orang yang membutuhkannya.

Kembali ke Suga yang masih mencari barangnya yang sedari tadi belum ketemu juga. Padahal seingatnya ia menaruhnya di kantung coatnya. Suga mengernyit dan menyusupkan tangannya lebih dalam kedalam kantung. Dan...

Dull...

Tangannya keluar dari bagian bawah kantung.

'WHAT?'

Sejak kapan kantungnya berlubang? Dan lubang ini sangat besar. Suga gelagapan. Pasalnya seingatnya file itu tidak ia copy melainkan di Cut. Otomatis ia kehilangan lagu nya. Lagu yang ia buat hampir seharian hilang dalam sekejap. Pikirannya tak karuan ia langsung berdiri begitu saja membuat kursi yang ia duduki terjungkal kebelakang. Mendengar suara bising dari temannya, Namjoon menghentikan aktifitasnya. Namjoon heran melihat temannya yang seperti kehilangan sesuatu.

"Ada apa, hyung?"
"USB nya.."

Suga berjalan menjauhi meja bar mengelilingi cafe mencari benda kecil yang menurut Suga sangat berharga.

"Tidak ada. Astaga.. Dimana jatuhnya?"

Namjoon berjalan mendekati Suga. Ia juga terkadang menunduk mencari barang yang Suga cari di bawah-bawah meja

"Hyung jangan-jangan terjatuh saat perjalanan kesini."

Tubuh suga seketika membeku. Pasalnya perjalanan dari rumahnya ke cafe tadi sangatlah ramai. Bagaimana jika usb itu ada yang mengambilnya? Tidak itu lebih baik karna ia akan mencari orang yang menemukannya. Tapi bagaimana jika usb itu terinjak atau mungkin tersingkir hingga masuk keselokan?
Suga tersadar dari lamunannya membayangkan benda kesayangannya itu masuk selokan atau pecah.

"Waahh gawat ini. Joon-ah, aku akan segera kembali. Aku pastikan akan kuberikan usb itu padamu dalam keadaan baik."
"Baiklah.. Aku akan menunggu. Tapi hyung tolong tepat waktu."
"Beres. Aku pergi dulu."
"Eoh, semoga berhasil menemukannya."

Tak ada jawaban karna suga memang sudah pergi dari cafe nya. Namjoon hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ringan. Tangannya mengambil sebuah kotak tipis berlogo apple dari kantong celananya. Lalu ia menekan beberapa nomor dan menelfon seseorang.

Tut~
Tut~
Tut~

"Nde namjoon-ah.. Kenapa?"
"Anu sepertinya lagu itu belum bisa diproduksi sekarang karena temanku sedang dalam masalah. Tidak apa-apa kan?"
"Oohh.. Kenapa bisa begitu? Kan kita tak punya banyak waktu untuk comeb..."
"Aku tahu.. Suruh Suran menunggu dulu. Ini pasti tak akan lama. Tenang saja"
Namjoon tersenyum selagi menutup telfonnya.

Vote dan comment ditunggu yaa.. 🙏🙇

PRODUCER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang