Part 1

12.1K 646 39
                                    

Perlahan gadis cantik itu membuka mata. Mengerjap beberapa kali untuk membiasakan cahaya masuk ke matanya. Kepalanya masih terasa sedikit berat. Ia memijit dahinya dengan tujuan mengurangi peningnya.

Gadis itu mulai membuka mata lebih lebar, masih dengan rasa pening yang menusuk-nusuk kepalanya. Ia menatap langit-langit dan merasa sedikit berbeda.

Lalu menatap lurus kedepan ada sebuah jendela dengan gorden yang sudah terbuka. Ia berpikir sejak kapan jendela kamarnya ada di depan sana.
Ini berbeda dengan kamar yang biasa ia tempati.

Dia memutar bola matanya ke kanan, hanya ada tembok putih dan nakas kecil di samping tempat tidurnya. Dan sesaat ia yakin bahwa ini bukan kamarnya. Ia masih memegangi kepalanya yang pening.

"Sudah bangun tuan Putri?" seseorang berseru dan membuat gadis itu kaget. Ia pun menoleh ke sumber suara dan terkejut ketika mendapati seorang pria tengah duduk di kursi kecil di samping ranjang.

Pria itu terlihat masih muda, mungkin seusia nya. Dengan jaket bomber dan topi hitam, wajahnya terlihat imut.

"Kalau sudah bangun ayo cepat pergi dari sini" kata pemuda itu sambil bangkit dari tempat duduknya. Berniat meninggalkan ruangan itu.

" kau siapa?" gadis itu bangkit dari pembaringan sambil menahan sakit dikepalanya.

Pemuda tadi pun berhenti dan memutar badannya. Tapi tidak bicara apapun. Juga tidak menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan padanya.

"Yaa, jawab aku, kau siapa, lalu kenapa aku disini?" pemuda itu tampak mendekat ke ranjang.
"Apa yang kau lakukan padaku hah?" nada suara gadis itu lebih tinggi.

Pemuda tadi sedikit membungkuk sambil tangannya bertumpu pada ranjang. Jarak mereka cukup dekat membuat sang gadis sedikit memiringkan badannya guna memberi jarak diantara mereka.

"Kau lupa?" gadis itu hanya diam mendengar pertanyaan pria tadi. "Kau benar-benar lupa?" pemuda itu semakin mendekatkan wajahnya pada sang gadis.

Pemuda tadi nampak cute dan manis tapi sekarang ia sedikit mengerikan, dengan wajah sedekat itu dan tatapan tajamnya membuat sang gadis merasa sedikit ngeri.

Gadis itu kemudian menarik selimut dan menutupi bagian tubuhnya.

"Yaa, beraninya kau, katakan apa yang terjadi semalam, kau apakan aku, kau tidak tahu siapa aku hah?" gadis itu berhenti sejenak, untuk mendengar jawaban dari sang pria. Tapi nyatanya pria itu hanya memicingkan matanya.

Gadis itu menelan ludah kasar
"Aku ini Park Roseanne, selebriti terkenal, berani nya kau macam-macam padaku, aku bisa menuntut mu kau tahu?" nada suaranya meninggi.

Tapi pemuda itu malah tersenyum remeh,
"Ciih,bagaimana bisa kau menuntut orang yang sudah menolong mu, nona. Itu namanya tidak tahu diri" pemuda itu lantas menjauhkan dirinya dari Rose. Ia kembali duduk ditempatnya yang tadi.

"Kau ingat-ingat saja apa yang terjadi semalam karena aku juga tidak tahu. Yang ku tahu kau tiba-tiba pingsan di depanku, dan aku membawamu kemari." katanya.

"Dan aku tidak melakukan apapun padamu" lanjut pemuda itu.

Penuturan pria muda itu membuat Rose lega tapi sekaligus membuatnya berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi pada nya. Dia berusaha kembali dan mengingat-ingat kejadian tadi malam.

Seingatnya, dia tengah ada di private bar dengan CEO sebuah mall terkenal di Seoul. Ada banyak orang disana dan mereka semua minum. Tadi malam semua orang terlihat menikmati suasana kecuali dirinya. Dia tidak senang dan tidak nyaman berada di tempat itu.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang