Part 4

3.7K 390 18
                                    

.
.
.
Tok Tok Tok

Rose mengetuk pintu rumah Jimin, ia agak kerepotan dengan kardus besar yang dibawanya.

Beberapa detik kemudian decitan terdengar dari arah pintu. Jimin membuka pintu dan terkejut melihat seseorang berdiri disana  dengan sebuah kardus besar yang menutupi wajahnya dan hanya menyisakan ujung dahi dan rambutnya.

Rose nyelonong masuk ke dalam rumah Jimin dan langsung menaruh kardus yang ia bawa di ruang tamu.

Ia membuang nafas dalam sembari menepuk-nepukkan kedua tangannya. Kardus besar itu cukup menguras tenaga Rose.

"Anyeong Jimin-ssi" sapa Rose bersemangat seperti biasa.

"Omo!" tiba-tiba dia memekik saat melihat pemandangan di depannya. Bagaimana tidak pasalnya saat ini Jimin tengah berdiri dihadapannya dengan topless. Dari sudut matanya, Rose bisa melihat otot-otot perut Jimin yang terlihat ㅡyaaah keren.

Tubuh Jimin tak kalah bagusnya dengan milik para aktor yang Rose tahu. Coba saja Jimin lebih tinggi sedikit pasti luar biasa.

Jimin yang kaget berusaha menutupi tubuh atasnya dengan kedua tangan ㅡpercuma Rose sudah lihat.

"Oh tunggu sebentar" Jimin masuk ke kamarnya, lalu dengan segera kembali lengkap dengan t-shirt putih polosnya.

Jimin mendekati Rose yang tengah berjongkok di samping kardus yang ia bawa tadi. Sejujurnya Jimin tidak habis pikir, kenapa gadis ini jadi sering kerumahnya.

"Apa itu?" Jimin penasaran

Bukannya menjawab Rose malah sibuk membongkar isi kardusnya.

"Ini teflon, panci , lalu ini lap dapur, dan ini handuk" barang-barang itu dijajar di lantai.

Jimin hanya melongo, dia membatin apakah gadis ini sudah beralih profesi jadi penjual barang.

"Untuk apa semua itu, kau menjual nya?" Tanya Jimin polos.

"Tentu saja mengganti barangmu yang kurusakkan kemarin, "

Kemudian Jimin  ikut berjongkok, tapi Rose malah duduk di lantai dengan cueknya seolah tidak perduli bagaimana imejnya selama ini.

Jimin kemudian mengamati satu persatu barang yang dibawa Rose, hingga pandangannya berhenti pada tumpukan handuk.

"Ini terlalu banyak nona" celetuk Jimin sambil mengangkat satu set handuk beraneka motif dan warna.

"Aku tidak tahu warna dan motif kesukaan mu..."

"Jadi kau beli banyak" sela Jimin, dan Rose hanya tersenyum sambil manggut-manggut.

"Itu namanya pemborosan Nona Roseanne park"

Rose tidak menjawab namun mempoutkan bibirnya.

Gadis itu bangkit dan mulai bekerja memindahkan teflon panci dan lap ke dapur.

Lagi-lagi Jimin jadi penonton mengawasi gerak-gerik gadis yang tengah sibuk dengan aktivitasnya sambil melipat kedua tangannya di atas perut.

Jika diperhatikan lagi Rose tampak luwes melakukan pekerjaannya.

Rose membuka plastik yang melapisi teflon dan  panci, lalu mulai menata barang-barang itu sesuai tempatnya.

"Dapurmu bersih sekali" puji Rose sambil sibuk dengan pancinya.

"Berkat Haneul" kata Jimin.

"Ah anak itu, sudah manis, rajin dan baik lagi. Aku jadi iri"

"Tapi dia ingin jadi seperti mu"

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang