Part 19

2K 206 14
                                    

Ini sudah dua hari sejak piknik di danau Ilsan dan semuanya berjalan dengan normal-normal saja.

Rose belum ada kegiatan oleh sebab itu hari ini ia memutuskan untuk bersenang-senang dengan Haneul dan Lisa.

Ia tidak mengajak Jimim karena pemuda itu bilang akan menemani Hoseok.

Rose tak keberatan dengan itu, toh dia menginginkan bersenang-senang dengan para gadis seperti belanja, makan dan pesta piyama.

Gadis itu memarkirkan mobilnya di ujung gang, sambil menunggu Haneul datang ia menyalakan musik. Dengan iseng matanya menilisik area di sekitar gang tempatnya berada.

Tidak ada yang menarik, kecuali pemandangan seorang pria dan wanita yang tengah berjalan beriringan sambil mengobrol santai. Sesekali mereka tertawa satu sama lain, keduanya terlihat akrab dan dekat.

Pemandangan itu sangat lumrah, tapi tidak bagi Rose karena orang yang ada di sana adalah kekasihnya Park Jimin dan mantan kekasihnya Im Seulgi.

Menemani Hoseok kata Jimin, tapi sekarang dengan jelas mata Rose menangkap bahwa pemuda itu tengah berjalan beriringan dengan Seulgi, dan satu hal yang semakin menyesakkan baginya adalah ia terlihat bahagia.

Dada Rose bergemuruh, dengan tangan yang agak bergetar ia meraih ponselnya berniat menelepon Jimin.

Panggilan itu tersambung, tapi hingga telepon mati secara otomatis tidak ada jawaban dari Jimin.

Rose membuang napas pelan, berharap sesak di dadanya berkurang. Ia menggigit bibir bawahnya lalu kembali menghubungi Jimin.

Namun hasilnya sama hingga beberapa saat tak ada jawaban. Dan hal itu hampir memicu amarahnya kalau saja Hanuel tidak mendadak datang.

"Eonni, aku tidak lama kan?" sapa Haneul dengan senyum cerah andalannya.

Rose terkesiap lalu segera tersenyum, "ah eh tidak kok" katanya sedikit gugup.

Hatinya tengah bergejolak sekarang. Tapi apa daya ia tidak bisa berbuat apa-apa. Profesinya sebagai seorang public figure memaksanya untuk selalu bersikap hati-hati.

Jika dia hanya orang biasa pasti Rose sudah menghampiri Jimin dan meminta penjelasannya.

Rose kembali menekan egonya, setelah bernapas dalam sekali lagi ia pun menyalakan mesin mobilnya.

"Sekarang mejemput Lisa" celetuknya hanya untuk menghibur diri.

Sementara Haneul yang tidak mengerti apa yang terjadi pada eonninya hanya mengiyakan dengan semangat.

Haneul banyak bercerita tentang harinya sedangkan Rose memilih menjadi pendengar. Ia tak bisa bohong kalau masih kepikiran Jimin. Apakah pemuda itu membohonginya?

Dan bohong kalau Rose bilang ia tidak cemburu.

"Hanuel-a!"

"Ne eonni?" Haneul  menatap Rose dengan wajah yang berseri.

"Seulgi___"

Haneul membulatkan mata saat mendengar Rose menyebut nama Seulgi.

"Bagaimana orangnya?"

"Eonni, kenapa mendadak menanyakan itu?" suara Haneul makin mengecil di ujung seolah takut telah mengatakan hal yang salah.

Rose yang menyadari kekhawatiran Haneul pun tersenyum, "Tidak, hanya penasaran. Jimin oppa mengenal dia padaku. Tapi tentu saja aku belum dekat dengannya" jelas Rose yang membuat Haneul membulatkan bibir.

"Oppa mengenalkan Seulgi eonni padamu?"

Rose mengangguk mantap, "oppamu bilang ingin kita berteman"

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang