Part 27

1.2K 127 18
                                    

"Sepertinya keadaanmu sudah baik, kapan boleh pulang?' tanya Rose cepat.

Seulgi kembali tersenyum namun jelas terlihat itu bukan senyum tulus, "kau perhatian denganku, atau hanya ingin segera menjauhkanku dari Jimin?"

Mata Rose melebar ia akui cukup terkejut tetapi sisi lain hatinya merasa lega bahwa Seulgi setidaknya peka. Jadi Rose tak perlu menjelaskan pada gadis itu maksud serta tujuannya.

"Mmmmm apa beberapa hari di rumah sakit membuatmu merasa dekat dengan Jimin?" gadis Park itu berusaha bicara dengan santai.

Tetapi Seulgi justru tersenyum manis, "ya kami menjadi dekat" Seulgi melewati Rose lalu berbalik menatap selebriti itu, "rasanya masa dulu seperti kembali"

Ekspresi Rose berubah masam, jika tadi ia masih berusaha menunjukkan mimik ramah tetapi kali ini ia tak sanggup. Kalimat gadis di hadapannya itu terdengar sangat memuakkan.

Meskipun gadis itu bicara dengan tersenyum dan terlihat manis tetapi Rose tahu dia hanya berusaha membuat Rose tersudut.

"Entahlah itu satu kelebihan atau kekurangan Jimin oppa hanya terlalu baik. Seperti sekarang ini ia pasti tidak tega membiarkan TEMANnya sendirian" Rose tersenyum sinis setelah memberi penekanan pada kata teman.

Senyum Seulgi terkikis sesaat, seperti perasaannya berhasil di gores oleh Rose. Tetapi gadis itu berhasil mengontrol dirinya sendiri. Ia kembali tersenyum.

"Kau sungguh berpikir seperti itu Rose-ssi?" Seulgi menjeda hanya untuk melihat perubahan ekspresi Rose yang memang sesuai harapannya. Muncul keraguan di mata gadis Park itu.

"Jimin hanya manusia biasa, dia hanya memprioritaskan seseorang yang baginya penting" tutup gadis itu.

Rose tersenyum miring, "aku tau kau terlalu shock Seulgi-ssi, setelah kehilangan ibumu kau mendapatkan musibah yang mungkin mengingatkanmu pada trauma masa lalu, tapi kupikir hal itu jangan sampai membuat mu berhalusinasi"

Kali ini senyum Seulgi hilang, gadis itu melangkah maju sehingga jaraknya dan Rose mungkin hanya tinggal dua langkah pendek.

"Aku tidak tahu bagaimana, tapi sepertinya Jimin memang masih memiliki perasaan yang sama terhadap ku seperti dulu. Semua perhatiannya masih kurasakan sama seperti dulu"

"Jangan bicara omong kosong Seulgi-ssi!" potong Rose yang sudah muak mendengar semua omong kosong Seulgi.

Tetapi hal itu tak mencegah Seulgi untuk terus bicara, ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.

"Bagaimana bisa itu omong kosong setelah semua ini, jika dia tidak memiliki perasaan itu lagi kenapa ia lebih banyak menghabiskan waktu disini bersamaku bukannya denganmu?" Seulgi menjeda menikmati wajah Rose yang mulai memerah.

"Itu karena aku lebih penting darimu"

Tangan Rose mengepal kuat, "sudah kubilang itu karena ia kasihan padamu, karena keadaanmu yang menyedihkan"

Seulgi tersenyum sinis, "itu hanya pikiran mu sendiri untuk menghibur diri. Kau juga merasa bukan kalau Jimin tak sesayang itu denganmu"

Rose diam mencoba menahan semua emosi yang hampir meluap. Tapi bagaimanapun juga reaksi tubuhnya tak bisa bohong. Mata gadis Park itu mulai berkaca-kaca. 

Meski pemikiran seperti itu sempat terbersit di pikirannya. Tapi Rose tak akan menunjukkan apalagi mengakuinya terlebih di depan Seulgi. Yang tentu saja itu akan membuat gadis itu merasa semakin unggul.

"Ah apa kau tidak pernah terpikir bahwa kau hanya jadi pelarian bagi Jimin. Secara logika pria mana yang menolak selebriti sepertimu."

"Tutup mulutmu Im Seulgi!" Bentak Rose yang tak diindahkan Seulgi sama sekali.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang